Alasan Pembatasan Celana Berwarna Putih di Sepakbola Perempuan

Rabu, 23 Agustus 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

TAK ada celana putih dalam tim sepakbola perempuan Inggris di Piala Dunia Sepakbola Perempuan 2023. Sebelumnya, tim ini identik dengan kostum serbaputih: kaos dan celana putih.

Tim Inggris tak sendirian. Beberapa tim lain seperti Kanada, Prancis, Nigeria, dan Korea Selatan juga meninggalkan celana berwarna putih. Mereka menggantinya dengan warna lain.

CNN melansir, jumlah tim yang mengenakan celana berwarna putih menurun dibandingkan tim dalam ajang serupa pada 2019.

Langkah ini bukanlah tanpa sebab. Ternyata ini bagian dari tren kesadaran yang sedang berkembang. Dan tidak terbatas pada sepakbola, tetapi juga pada cabang lain. Tujuannya untuk mengatasi kecemasan datang bulan atau haid di kalangan atlet perempuan di sepakbola dan rugby.

Baca juga:

Atlet Perempuan Transgender Dilarang Ikut Kompetisi Olahraga Atletik

sepakbola perempuan
Tujuannya untuk mengatasi kecemasan datang bulan atau haid di kalangan atlet perempuan di sepakbola dan rugby. (Foto: Pexels/Sora Shimazaki)

Penghindaran celana berwarna putih bermula dari tim rugby perempuan Irlandia. Kala itu mereka menukar celana pendek putihnya dengan biru tua. Penyelenggara pertandingan meloloskan keinginan mereka dan mengizinkannya mengenakan celana pendek berwarna gelap di bawah pakaian mereka yang serba putih untuk kali pertama.

Setelah Inggris merilis jersey terbarunya, Lauren Hem, striker tim Inggris, menyebutnya sebagai keputusan tepat. “Keputusan untuk beralih dari celana pendek putih ke biru adalah langkah besar ke arah yang benar” ujar Lauren Hemp, seperti dikutip edition.cnn.com.

“Kami sekarang dapat merasa nyaman ketika haid pada waktu yang tidak tepat,” tambahnya.

Baca juga:

Naomi Osaka, Atlet Perempuan Muda dengan Bayaran Tertinggi

celana putih
Celana lebih gelap dapat membangun kepercayaan diri dan fokus para pemain. (Foto: Instagram/@lauren_hemp)

Menurutnya pula, beralih dari menggunakan celana pendek berwarna terang sangat menyenangkan. Kini pemain sepakbola perempuan tidak memiliki kekhawatiran. Mereka dapat lebih fokus pada permainan di lapangan.

Sementara itu, Allison Smith, asisten profesor kepemimpinan dan administrasi olahraga di University of Massachusetts Boston, mendukung keputusan tersebut. Menurutnya, itu langkah kecil yang berdampak besar.

“Menghilangkan celana pendek putih adalah hal yang sangat kecil yang menunjukkan dampak besar yang mulai dirasakan oleh olahragawan perempuan,” sebut Allison.

Banyak pihak berharap gerakan mengganti celana putih dalam olahraga perempuan membantu membuat menstruasi tidak lagi menjadi topik yang tabu. Karena kenyamanan berpakaian berkaitan dengan kepercayaan diri seseorang, sementara kepercayaan diri seseorang berpengaruh terhadap totalitas permainan seseorang di lapangan, maka keputusan ini dinilai ikut mendongkrat performa tim keseluruhan. (zvw)

Baca juga:

Lima Atlet Perempuan Terkaya eSports

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan