Akibat Kabut Asap, Garuda Rugi Rp108 Miliar

Jumat, 30 Oktober 2015 - Eddy Flo

Merahputih Bisnis - Kabut asap yang yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah di Indonesia sampai saat ini belum menemukan titik terang. Dampak dari kebakaran lahan menjadikan bandar udara (Bandara) mengalami kerugian karena sering mengalami buka tutup. Hal ini jelas merugikan salah satu maskapai penerbangan BUMN.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Arief Wibowo mengatakan, bencana kabut asap jelas merugikan PT Garuda Indonesia, tidak sedikit kerugian kami yang alami.

"Jadi memang kontribusi terganggunya asap kemarin di bulan September-Oktober kita kehilangan opportunity sekitar 8 juta dolar," kata Arif di kantornya, Jumat (30/10)

Jika dinominalkan menjadi rupiah, kerugian US$ 8 juta kurang lebih sekitar Rp108.9 miliar.

Angka sebanyak itu dilihat dari banyaknya penumpang yang memutuskan untuk membatalkan penerbangannya yang mencapai 120 ribu penumpang.

"Jadi memang kontribusi terganggunya asap kemarin di bulan September-Oktober kita kehilangan opportunity sekitar 8 juta dolar," papar Arif.

Besarnya dampak kebarakan lahan, Arif tidak hanya khawatir dengan kondisi Kalimantan dan Sumatera, ia juga khawatir dengan apa yang terjadi di Indoensia timur, seperti Sulawesi dan Papua.

Arif sangat berharap kepada pemerintah untuk terus berusaha dan bekerja kerjas dalam memadamkan api yang melahap lahan dan hutan di Indonesia.

Baca Juga:

  1. Garuda Revaluasi Aset, Potensi Laba Naik 5 Persen
  2. Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih US$51,4 Juta Kuartal III Tahun 2015
  3. Aksi Heroik Kopassus Bebaskan Sandera Garuda Tahun 1981
  4. Garuda Indonesia Targetkan Rp138 Miliar di GATF 2015
  5. Pesawat Garuda Jakarta-Denpasar Mati Listrik Sesaat Sebelum Take Off

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan