Akhir Tahun, Neraca Perdagangan Akan Surplus
Senin, 14 September 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi ada sinyal positif dari neraca perdagangan Indonesia. Hal tersebut terlihat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus turun sehingga komoditas ekspor Indonesia mulai kompetitif di luar negeri dan dapat menggenjot ekspor.
"Kalau bayangan saya kemungkinan bisa sampai akhir tahun nanti, punya peluang (surplus) seperti itu. Terutama disebabkan karena nilai tukar rupiah yang terus rendah. Sehingga barang-barang ekspor kita mulai kompetitif di luar negeri," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo di Gedung BPS, Jakarta, Senin (14/9).
Sasmito menjelaskan surplus neraca perdagangan terjadi karena penurunan impor lebih tajam ketimbang penurunan ekspor. Penurunan impor sendiri tidak lain karena nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
"Kalau lagi seperti inikan, barang impor mulai mahal. Hal itu akan mulai mendorong ekspor dan impor agak tertekan," sambungnya.
Sementara itu ketika di konfirmasi, surplus neraca perdagangan terjadi hanya pada nilai atau dibarengi juga dengan volume?
"Kalau volume yang paling besar itu kan ekspor batu bara kita sama CPO. Nah kalau itu dikeluarin paling enak trade balance-nya," katanya.
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2015 mengalami surplus sebesar US$1,33 miliar. Angka ini merupakan surplus tertinggi selama 19 bulan terakhir. (rfd)
Baca Juga:
Catat, Kebutuhan Pokok Ini Turun Harga