Airlangga Pamer Program Kartu Pra Kerja ke Negara G20

Kamis, 17 Februari 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Prioritas Presidensi G20 Indonesia difokuskan pada Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital dan yang secara khusus berkaitan erat dengan kesepakatan COP26 yakni Transisi Energi guna penurunan emisi karbon.

"Presidensi G20 Indonesia memandang penting perlunya langkah konkret bersama di ketiga area prioritas tersebut dalam rangka menuju pemulihan global yang berkelanjutan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (17/2).

Baca Juga:

PPKM Darurat, Anggaran Kartu Pra Kerja Naik Rp 10 Triliun

Di bidang kesehatan, kata Airlangga, aspek penting adalah respon global dan inklusif dalam mengatasi pandemi COVID-19, terutama untuk affordability dan accessibility vaksin dan penguatan arsitektur kesehatan global.

Terkait upaya transformasi digital yang di masa pandemi, telah mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital di segala sektor perekonomian dan sosial. Ditekankan pentingnya untuk memastikan ketersediaan infrastruktur atau hardware digital seperti jaringan fibre optic agar berbagai platform digital tersebut dapat terjangkau dan mudah diakses.

Menko Airlangga mencontohkan, Kartu Prakerja yang telah didistribusikan kepada 11 juta penduduk Indonesia sebagai contoh mekanisme digital untuk skilling, reskilling dan upskilling sekaligus sebagai semi-bansos bagi masyarakat yang terdampak pandemi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara)

Menyangkut transisi energi, ditegaskan bahwa Indonesia tengah mengkaji mekanisme pembiayaan yang tepat guna mewujudkan langkah transformatif tersebut.

Hal ini tentunya perlu dibarengi dengan upaya mendorong investasi di bidang renewable energy yang saat ini tengah dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk teknologi carbon capture and storage yang kesemuanya membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.

Sejalan dengan Glasgow Climate Pact, Indonesia pun telah meluncurkan skema pembiayaan inovatif dalam rangka mempercepat penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara, bekerja sama dengan ADB melalui Energy Transition Mechanism serta pemanfaatan gas amonia untuk pembangkit listrik.

"Untuk itu solusi dan skema pembiayaan inovatif dan dukungan internasional memang sangat dibutuhkan dan hal ini sejalan dengan komitmen Glasgow," ungkapnya. (Asp)

Baca Juga:

Alumni Kartu Pra Kerja Bisa Dapat KUR Super Mikro Rp10 Juta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan