AHY Sebut Giant Sea Wall Pantura Jawa 'Proyek Besar', Harus Matang Secara Perencanaan

Kamis, 13 Maret 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya perencanaan matang dalam proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pantai utara Jawa.

AHY menyatakan bahwa proyek infrastruktur sebesar ini tidak boleh dikerjakan tergesa-gesa karena dampaknya akan bersifat jangka panjang dan tidak dapat diubah di kemudian hari.

AHY menjelaskan bahwa pihaknya, bersama kementerian teknis terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Bappenas, terus menyusun konsep yang komprehensif.

Baca juga:

Prabowo Diingatkan Kajian Dampak Lingkungan Hingga Keberlanjutan Ekonomi dan Sosial Jika Ingin Bangun Giant Sea Wall di Pantura

"Ini proyek besar, sehingga konsepnya harus benar-benar matang. Tidak boleh tergesa-gesa, karena tidak bisa dianulir," ujar AHY, Rabu (13/3).

Proyek tanggul laut yang membentang sekitar 700 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur ini juga akan melibatkan pemerintah daerah. AHY menekankan perlunya dialog untuk menyerap aspirasi dan mencari solusi terbaik.

"Kami harus duduk bersama dan mendengarkan aspirasi, sekaligus mencari solusi terbaik," kata AHY.

Baca juga:

Pagar Laut yang Ditemukan di Tangerang dan Bekasi Bukan Bagian Proyek Giant Sea Wall

Perencanaan proyek ini juga mempertimbangkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proyek Giant Sea Wall Pantai Utara Jawa masuk dalam daftar indikasi Proyek Strategis Nasional 2025-2029, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025.

Presiden Prabowo Subianto, yang mencanangkan proyek ini, mengakui bahwa pembangunan tanggul laut adalah proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu puluhan tahun.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan