Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. ANTARA/HO-Kementerian ATR/BPN
MerahPutih.com - Dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, di JICC, Jakarta, Kamis (12/6), Presiden Prabowo menjelaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa yang membentang sepanjang 500 kilometer di Pantai Utara Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, membutuhkan biaya pembangunan sebesar 80 miliar dolar AS atau setara Rp 1.297 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, sejumlah negara, seperti China, Korea Selatan, Jepang, Timur Tengah, hingga Belanda telah menyatakan minatnya pada proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
"Sudah berdatangan sebetulnya kepada kami, kemarin pada saat International Conference on Infrastructure, maupun di kesempatan-kesempatan sebelumnya," ujar AHY dalam acara kickoff misi ekonomi Belanda, di Jakarta, Senin (16/5).
Khusus untuk Belanda, AHY mengatakan, mereka sebetulnya telah menyelesaikan studi kelayakan untuk proyek ini pada 2020.
Baca juga:
Jabodetabek Banjir, Jokowi Sebut Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Harus segera Dirampungkan
Ia mengatakan pemerintah akan terus membuka jalur komunikasi dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengidentifikasi berbagai proyek infrastruktur potensial untuk kerja sama, sekaligus mematangkan rencana detail dari proyek-proyek tersebut.
Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers menyatakan, minat negaranya terhadap proyek tanggul laut raksasa di Indonesia.
Bahkan menyatakan bahwa Belanda sudah terlibat dalam proyek ini selama beberapa waktu. Belanda siap menyediakan keahlian dari perusahaan-perusahaan pengerukan dan teknik mereka.
"Kami telah berkolaborasi dengan mitra Indonesia, bermitra, merancang bersama, dan kami benar-benar ingin menjadi bagian dari proyek yang akan dimulai di bahwa pemerintahan baru ini untuk melindungi pantai Jawa secara terintegrasi,” ujarnya lagi.
Proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau yang sering disebut giant sea wall telah menjadi salah satu inisiatif strategis utama yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Ide ini sudah muncul sejak lama, namun menuai pro dan kotra. Pembangunan tanggul laut raksasa ini diperkirakan bakal membutuhkan waktu hingga 20 tahun.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hadapi Banjir Rob, Pemprov DKI Kebut Tanggul Raksasa di Pesisir Jakarta
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun
Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan
AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang
Tanggul Beton di laut Cilincing Diklaim Buat Proyek Pelabuhan Bukan Seperti Proyek Pagar Laut
Tanggul Beton di Pesisir Cilincing Bikin Heboh, Pramono Anung Tegaskan Tidak Keluarkan Izin
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN