Agar Tunjangan Hari Raya Awet Meski Lebaran Usai
Minggu, 01 Mei 2022 -
BAGI bocah, Lebaran acap jadi momentum menampung pundi-pundi. Lain halnya, bagi orang dewasa. Mereka memang beroleh Tunjangan Hari Raya (THR) selain gaji bulanan. Namun, THR bahkan gaji bulanan sudah pasti ‘numpang lewat’ buat keperluan Lebaran. Termasuk, pindah ke pundi-pundi bocah-bocah.
Baca juga:
Tak sedikit akhirnya usai Lebaran banyak para pekerja harus kembali ‘puasa’ lantaran tabungannya habis saat di kampung halaman. Apalagi Lebaran tahun ini dirayakan begitu semarak mengingat dua tahun terakhir pemerintah melarang mudik karena angka harian COVID-19 masih tinggi. Alhasil, kesemarakan tersebut membuat tabungan terkuras.
>Survei Populix bertajuk Embracing Ramadan 2022 melibatkan 1,492 responden pada pelbagai kota besar di Indonesia mengungkap pengeluaran mereka melonjak hingga 50 persen dari biasanya. Sebanyak 43 persen responden tersebut mengaku mengeluarkan kocek lebih besar antara 25-50 persen lebih besar ketimbang anggaran bulanan, 27 persen mengaku mengeluarkan anggaran lebih dari 50 persen untuk Lebaran dibanding anggaran bulanannya. Laki-laki, lanjut survei tersebut, jauh lebih boros ketimbang perempuan.

Dorongan para lelaki merogoh kocek salah satunya lantaran iklan, baik di media sosial, SMS, dan email memasang diskon besar-besaran.
Baca juga:
Oleh karena itu, menurut Perencana Keuangan dan Manajer di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rizki Marman Saputra, perlu sekali diperhatikan semua di wishlist tersebut apakah benar-benar dibutuhkan, atau hanya sekedar suka, karena lucu, dan menarik.
"Tunda pengeluaran bersifat konsumtif. Baiknya pengeluaran tidak diperlukan dapat dialokasikan kepada hal-hal bersifat prioritas," kata Rizki kepada merahputih.com.

Komponen anggaran prioritas, lanjutnya, melunasi hutang atau cicilan (liabilitas) jika masih ada. Selanjutnya, menyiapkan Dana Darurat untuk kebutuhan ttidak terduga di kemudian hari. Jika kedua hal tersebut sudah dilakukan, lalu bersedekah kepada orang-orang memembutuhkan.
Menyambut Lebaran, sambung Rizki, tidak selalu identik harus dirayakan dengan membeli barang-barang mewah dan baru, apalagi jika anggaran pas-pasan. "Rem pengeluaran Lebaran dengan cara benar-benar belanja barang dibutuhkan," katanya.

Bila perlu, menurutnya, sisihkan sebagian uang THR untuk dapatkan ditempatkan pada bucket investasi, agar mendapatkan imbal hasil di masa depan.
"Jika masih ada dana lebih sebaiknya ditabung. Jangan jadikan momen Lebaran di saat pandemi sudah menurun jadi kalap belanja," tandasnya. (*)
Baca juga: