Mau Cari Cuan Bisnis Digital Tetapi Internet Lamban


Akan terganggu menjalankan bisnis di era digital tapi internet lamban. (Unsplash-John Schnobrich)
PANDEMI membuka mata banyak orang tentang kemudahan cari cuan dari rumah. Tiap orang di masa awal pandemi dipaksa melakukan semua hal dari rumah. Pada akhirnya, adaptasi jadi hal mutlak. Bahkan, demi bertahan hidup tak sedikit orang berbisnis kecil-kecil dari rumah. Kuncinya, mereka mengandalkan internet.
Baca juga:
Survey Bank Indonesia (BI) dilakukan terhadap 3.719 pelaku usaha di seluruh Indonesia menunjukkan adanya penurunan kegiatan dunia usaha di Kuartal I-2020 selama pandemi melanda. Setiap pelaku bisnis harus mencari cara agar bisnis mereka tetap berjalan di tengah pandemi. Bisnis daring jadi solusinya.

Bisnis makanan dan hobi marak dilakoni banyak orang di masa pandemi. Mereka menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya. Lantas E-commerce sebagai wadah transaksi. Selanjutnya menggunakan jasa ojek daring atau ekpedisi untuk pengiriman produk.
Baca juga:
Perempuan di 'The Tinder Swindler' Galang Dana untuk Lunasi Utang
Dengan begitu, secara ideal UMKM digadang-gadang jadi penyelamat ekonomi di masa pandemi. Banyak orang ketika memulai usaha pada masa-masa awal pandemi dimudahkan karena tumbuh di era digital. Hampir semua aspek di dalam mengembangkan bisnis mengandalkan sambungan internet.

Internet muncul sebagai solusi banyak orang apalagi berkait jarak. Orang di pelbagai tempat bisa saling terhubung. Hal tersebut berefek pada kegiatan ekonomi. Namun, ketika sambungan internet tidak stabil atau koneksi buruk tentu saja akan menghambat bisnis.
Kecepatan internet di Indonesia, menurut data Ookla`s Speedtest Global Index Desember 2021, berada di posisi 113 dari 138 negara. Jika dibandingkan negara di Asia Tenggara lainnya, Indonesia terpaut cukup jauh, dari Singapura dengan kecepatan 108,37 Mbps (peringkat 21), Brunei Darussalam 87,29 Mbps (32), Thailand 67,99 Mbps (40), Vietnam 47,76 Mbps (59), Malaysia 37,30 Mbps (71), Laos 32,04 Mbps (86), Kamboja 26,85 Mbps (102).
Dalam laporan tersebut, kecepatan internet Indonesia pada kategori mobile tercatat kecepatan unduh sebesar 22,41 Mbps, sementara kecepatan unggah 11,82 Mbps, dan latensi 37 ms.
Sementara, perhitungan kecepatan rerata koneksi internet di Indonesia tercatat kecepatan unduhan rerata 15 Mbps dan kecepatan unggah rerata 9,16 Mbps, serta latensi 28 ms.
Tentu saja dengan kecepatan koneksi internet lebih besar seperti banyak negara di Asia Tenggara lainnya, kegiatan bisnis di era digital akan lebih moncer.
Mungkin di luar pelaku bisnis digital, koneksi internet lamban bukan masalah besar. Namun, bagi pelaku bisnis di era digital apalagi mengandalkan sambungan internet pada lini bisnisnya tentu saja berpengaruh besar. (*)
Baca juga:
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
