81 Hektare Lahan untuk Relokasi Warga Terdampak Erupsi Semeru
Sabtu, 18 Desember 2021 -
Merahputih.com - Pemerintah akan melakukan relokasi terhadap korban letusan Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Relokasi bagi korban letusan itu agar para korban yang tersebar di beberapa lokasi pengungsian dipindahkan ke tempat yang nyaman, aman, dan dengan dilengkapi fasilitas layak serta memenuhi standard kesehatan.
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA]: Anak Buah Anies Piknik di Sekitar Semeru
"Saya ucapkan terima kasih atas peran serta masyarakat yang selama ini bantuannya telah banyak mengalir ke sini," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam siaran persnya, Sabtu (18/12).
Mahfud pun mengapresiasi langkah cepat Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan semua pemangku kepentingan yang telah bahu membahu dan kompak dalam penanganan bencana.
"Alhamdulilah pemerintah, pemda dan kabupaten telah bekerja keras dan mendapat tanah seluas 80an hektar ini," kata Mahfud.
Baca Juga
Di atas lahan seluas 81,55 hektare ini akan segera dibangun sekitar 2.000 unit hunian sementara dan hunian permanen bagi para pengungsi.
Dalam kesempatan ini, Menko Polhukam juga berpesan kepada personel TNI dan Polri agar senantiasa hadir untuk masyarakat hingga ke tahap penanganan pasca-bencana.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sejak Kamis (16/12) pukul 23.00 WIB.
Aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi karena adanya endapan aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran ± 2 km dari pusat erupsi.
Baca Juga
Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru. (Knu)