5 Makanan dan Minuman yang Wajib Dijauhi Penderita Asma
Senin, 02 Oktober 2017 -
ASMA seringkali kambuh pada malam hingga pagi hari. Di jam-jam tersebut kekebalan tubuh memang tengah menurun. Banyak orang yang heran lantaran penyakit asma mereka tak kunjung sembuh.
Bila Anda termasuk golongan ini, tak usah panik. Anda sebenarnya dapat mengendalikan penyakit asma. Salah satunya dengan menghindari lima makanan berikut.
1. Susu
Riset yang dilakukan unit alergi University Hospital menemukan ada makanan dan minuman tertentu yang memicu munculnya lendir. Produk dairy seperti susu salah satunya. Konsumsi susu dapat memicu gangguan pernafasan. Karena itu, penderita asma disarankan tidak mengonsumsi susu karena dapat membentuk lendir dan akhirnya membuat pernafasan terganggu.
2. Telur
Alergi telur umumnya dijumpai pada anak-anak. Gejalanya lebih sering muncul setelah menyantap telur mentah atau setengah matang. American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI) menyebutkan orang-orang yang alergi telur sebaiknya mengecek label makanan dan obat-obatan apakah mengandung telur. Jika ya, hindari mengonsumsinya.
3. Bahan tambahan dan pengawet
Bahan tambahan dan pengawet pada makanan juga menyebabkan alergi dan asma. Kandungan sulfat dan tartrazine pada makanan yang mesti dihindari lantaran memicu asma. Cek kandungannya pada label makanan. Jika tidak ingin repot, jauhi segera kornet, makanan dalam kaleng, saus, dan minuman dalam kemasan.
4. Gandum
Alergi gandum disebabkan asam amino globulin dan albumin yang ada did alamnya. Ketika asam amino masuk ke tubuh melalui sistem pencernaan atau paru-paru, sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan membuat antibodi immunoglobulin E. Antibodi ini memicu gejala asma seperti bersin dan nafas berbunyi.
5. Kedelai
Setelah susu, alergi kedelai menempati posisi nomor dua sebagai pemicu asma di dunia barat. Kedelai hadir di makanan yang telah difermentasi seperti kecap. Di Indonesia, kedelai paling mudah dijumpai pada tahu dan tempe.
Dengan menghindari makanan dan minuman pemicu asma, Anda dapat menekan risiko terjadinya penyakit yang mengganggu pernafasan itu. (*)
Simak juga artikel kesehatan lain di sini: Penderita Asma Wajib Temui Dokter Spesialis Pernapasan, Ini Alasannya.