3 Cara Mengatasi Suami yang Marah

Selasa, 11 Januari 2022 - P Suryo R

WAJAR dalam sebuah hubungan bila emosi muncul. Ini sebagai reaksi karena apa yang diharapkan dan inginkan tidak sesuai. Pasangan yang paling bahagia pun bisa bertengkar dari waktu ke waktu karena masalah sepele.

Setiap orang memiliki cara tersendiri ketika meluapkan kemarahanya. Tidak sedikit yang hanya diam saja. Namun adapula yang melampiaskan marahnya terhadap orang sekitar. Dalam hubungan kita harus saling melengkapi, seperti ketika pasangan kamu sedang marah, kamu harus bisa mengendalikan emosi dan berusaha menenangkanya. Menurut Pink Villa, ada cara yang bisa digunakan ketika pasangan sedang marah.

Baca Juga:

Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda

Gunakan bahasa yang baik

konflik
Kendalikan emosi, jangan gunakan kata-kata kasar. (Foto: Unsplash/Afif Kusuma)

Berbicara dengan bahasa yang baik dan enak di dengar merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meredam emosi terhadap pasangan. Jangan biarkan emosi mengendalikan diri kamu. Jangan pula mengungkit-ungkit permasalahn lama dalam pertengkaran.

Karena, ketika kamu menggunakan bahasa yang kasar dan menyinggung mungkin itu akan membuat situasi semakin buruk. Tetapi ketika kamu menggunahan bahasa yang baik dan enak di dengar. Pasangan kamu akan memahami dan menemukan jalan keluar terhadap permasalahannya.

Dukungan orang yang dipercaya

teman
Cari teman yang dipercaya untuk curhat. (Foto: Pexels/Ron Lach)

Ketika kamu bersedih, setiap orang pasti akan mencari orang yang bisa dipercaya dan mengerti untuk bertukar pikiran. Tetapi tidak semua orang bisa dipercaya. Karena itu, kamu harus mempunyai orang yang bisa kamu percaya untuk membantu menyelesaikan permasalahan hidup kamu selain keluarga. Jangan sampai pertengkaran kamu menjadi konsumsi gosip. jauhkan teman yang mulutnya 'ember' jadi media keluh kesam kamu.

Baca Juga:

Resolusi Tahun Baru yang Rusak, Masih dapat Diperbaiki

Main fisik

fisik
Ambil keputusan pergi ketika dia sudah main fisik. (Foto: Pexels/Pixabay)

Dalam suatu hubungan pertengkaran akan terjadi dari waktu ke waktu. Tetapi, ketika pasangan kamu sudah bermain fisik, kamu harus berani untuk mengambil keputusan. Karena dalam suatu hubungan kekerasan fisik tidak dapat diterima dengan alasan apapun. Kamu adalah orang yang layak untuk diperlakukan baik oleh pasangan. Jika tidak, kamu akan terus mendapatkan perlakuan kasar darinya. Jika dianggap berlebihan dapat meminta bantuan pihak berwenang dan institusi lainnya. (dea)

Baca Juga:

Atasi Depresi dengan Terapi Aktivasi Perilaku

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan