Resolusi Tahun Baru yang Rusak, Masih dapat Diperbaiki

P Suryo RP Suryo R - Senin, 10 Januari 2022
Resolusi Tahun Baru yang Rusak, Masih dapat Diperbaiki

Resolusi Tahun baru yang rusak masih bisa diperbaiki.(Foto: Pexels/Breakingpic)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MASUK tahun yang baru tentunya setiap orang memiliki targetnya masing-masing atau yang kita kenal dengan resolusi. Ada yang ingin hidup lebih sehat, bekerja lebih giat, membuka bisnis, dan masih banyak lagi. Tak jarang, baru beberapa minggu pertama memasuki tahun yang baru, kita sudah gagal menjalankan resolusi yang kita ciptakan di tahun sebelumnya.

Melansir Psychologytoday, Rabu (5/1), umumnya membuat resolusi Tahun Baru dan tak sedikit yang kemudian malah melanggarnya sendiri. Jadi jangan merasa sedih jika kamu mengalami kegagalan menjalankan resolusi, banyak orang yang juga mengalaminya.

Manusia tidak sempurna. Oleh karena itu sangat mungkin bahwa kamu akan mengalami kegagalan dalam perjalananmu untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi yang penting adalah bagaimana kamu menyikapi kegagalan ini, karena kegagalan tersebut bisa menjadi berharga dan dapat membantumu untuk memperbaiki resolusimu. Ada empat langkah untuk memperbaiki resolusi yang rusak.

Baca Juga:

Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?


Buat kegagalan menjadi tujuan baru

resolusi
Jadikan sebuah kegagalan sebagai bahan untuk membuat tujuan baru. (Foto: Unsplash/Adult)


Tujuan resolusi yang sehat seharusnya tidak akan membuat kamu merasa gagal menjalankannya. Misalnya, seseorang memutuskan untuk tidak pernah lagi memeriksa email kantor mereka setelah makan malam. Mereka mungkin dapat mempertahankan ini selama seminggu, sebulan, atau periode waktu lainnya.

Tapi ada kemungkinan bahwa di beberapa titik mereka akan melanggarnya. Setelah itu, mereka menganggap bahwa resolusi mereka telah "rusak" dan motivasi mereka untuk melanjutkan upaya mereka mungkin berkurang secara signifikan.

Dari kegagalan tersebut sebaiknya mereka dapat menciptakan resolusi baru, seperti "Saya akan mengurangi memeriksa email kantor saya setelah makan malam”. Tujuan baru tersebut akan lebih efektif, sebab mereka dapat mencapai tujuannya tersebut secara bertahap, dari memeriksa email kantor enam malam per minggu menjadi tidak lebih dari dua malam per minggu.

Ini akan mengantisipasi dari rasa kegagalan yang akan terjadi, karena jika suatu ketika mereka harus memeriksa email kantor setelah jam makan malam maka hal tersebut bukanlah sesuatu yang merusak tujuan mereka yang ingin mengurangi dibandingkan tujuan sebelumnya yang ingin menghentikan.


Lakukan

resolusi
Bayangkan apa yang akan kamu lakukan dan apa yang tidak kamu lakukan. (Foto: Pexels/Startup Stock Photos)


Saat memperbaiki resolusimu cobalah kamu bayangkan apa yang akan kamu lakukan dan apa yang tidak kamu lakukan. Seperti pada contoh sebelumnya, seseorang pegiat kerja akan melakukan pengurangan waktu kerjanya setelah jam makan malam.

Di tahun sebelumnya, mungkin orang tersebut tetap bekerja setelah jam makan malam dan melupakan waktu untuk dirinya sendiri atau keluarganya. Jadikan apa yang tidak kamu lakukan tersebut sebagai tujuan lainnya yang dapat mendukung tujuan yang akan kamu lakukan.

Sehingga seorang pegiat kerja akan melakukan pengurangan jam kerja seusai makan malam. Karena sebelumnya ia tidak memiliki waktu untuk dirinya atau keluarganya. Pada resolusi barunya ia akan mengurangi jam kerja seusai makan malam dan mengisi waktu untuk dirinya atau keluarganya.

Baca Juga:

5 Hal untuk Memulai Hari Jadi Lebih Bahagia


Tanggung jawab

resolusi
Dukungan secara sosial akan membantumu. (Foto: Pexels/Helena Lopes)


Meskipun tidak ada penelitian yang ekstensif tentang resolusi Tahun Baru secara khusus, Oscarsson et al. (2020) menemukan bahwa dukungan secara sosial bisa menjadi sesuatu yang efektif dalam meningkatkan keberhasilan seseorang mencapai resolusinya. Sehingga kamu dapat meminta teman atau orang terdekat mu sebagai seseorang yang akan mendukung resolusimu, dan kamu akan bertanggung jawab terhadap resolusi-resolusimu.

Memang benar bahwa umumnya kita ingin menghindari rasa malu ketika mengakui kekurangan kita kepada orang lain. Dengan menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab termasuk pada resolusimu, maka kecil kemungkinan kamu harus mengakui kegagalanmu kepada orang lain.


Harus berubah

resolusi
Sudah siap, mau, dan mampu berubah dari pola perilaku mereka sebelumnya. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)


Norcross dkk. (2002) menemukan bahwa seseorang yang berhasil menjalankan resolusinya memiliki keterampilan untuk berubah, kesiapan untuk berubah, dan kepercayaan diri untuk menjalankannya. Singkatnya, resolver sudah siap, mau, dan mampu berubah dari pola perilaku mereka sebelumnya.

Bagi banyak dari kita, resolusi kita tidak begitu menantang tetapi mekanisme psikologis dasarnya sama. Kita harus membayangkan hidup kita dengan perubahan yang kita bayangkan dan bertanya pada diri sendiri apakah kita siap untuk membuat pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.

Atur ulang dan lanjutkan

resolusi
Orang cenderung tidak mengubah perilaku mereka dengan cepat. (Foto: Pexels/Brett Jordan)


Orang cenderung tidak mengubah perilaku mereka dengan cepat. Berharap untuk mengubah perilaku secara cepat, mungkin hanya mengarahkan diri kita pada kekecewaan. Jika kamu melanggar resolusimu, semuanya tidak hilang begitu saja.

Pertama, gunakan pelanggaran atau kegagalan itu sebagai kesempatan untuk introspeksi tentang apakah kemu siap untuk perubahan dan jika kamu siap, adakah sumber daya tambahan yang mungkin kamu perlukan untuk mengurangi pelanggaran lainnya di masa mendatang.

Atur ulang resolusimu dengan membangun ketidaksempurnaan di dalamnya dan tambahkan apa saja hal yang sebelumnya tidak kamu lakukan sebagai hal pendukung. Kemudian carilah teman atau keluarga yang dapat memberikanmu dukungan moral dalam mencapai tujuanmu. (kna)

Baca Juga:

Ada Masalah Psikologis di Balik Fenomena Boneka Arwah

#Lipsus Resolusi Refleksi Januari #Inspirasi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Fun
Perempuan-perempuan Hebat Berkumpul di Jakarta, Rayakan Kepemimpinan Menginspirasi
Perempuan-perempuan hebat memberikan inspirasi nyata untuk dunia.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 18 Maret 2025
Perempuan-perempuan Hebat Berkumpul di Jakarta, Rayakan Kepemimpinan Menginspirasi
Fun
Tren Desain Interior di 2024, Kombinasi Kesederhanaan dan Keanggunan
Tren desain interior terus berkembang.
Andreas Pranatalta - Jumat, 05 Januari 2024
Tren Desain Interior di 2024, Kombinasi Kesederhanaan dan Keanggunan
Fun
Cara Sederhana Kelola Sampah, Enggak Ribet
pengolahan sampah di Kota Bandung diterapkan dengan skema kluster.
P Suryo R - Senin, 04 Desember 2023
Cara Sederhana Kelola Sampah, Enggak Ribet
Fun
Kampanye #IndonesiaAsri Tekankan Gaya Hidup Menjaga Lingkungan
Kampanye #IndonesiaAsri disuung oleh PT Chandra Asri Petrochemical.
Andreas Pranatalta - Kamis, 30 November 2023
Kampanye #IndonesiaAsri Tekankan Gaya Hidup Menjaga Lingkungan
Fun
Forum Ekonomi Kreatif FuturaConnectiva 2023 Digelar di Sarinah
FuturaConnectiva jadi wadah diskusi pebisnis kreatif Tanah Air.
Andrew Francois - Rabu, 22 November 2023
Forum Ekonomi Kreatif FuturaConnectiva 2023 Digelar di Sarinah
Indonesiaku
Ciptakan Kehangatan Suasana Natal dengan Koleksi 'Vinterfint'
IKEA luncurkan koleksi untuk natal
Febrian Adi - Kamis, 09 November 2023
Ciptakan Kehangatan Suasana Natal dengan Koleksi 'Vinterfint'
Indonesiaku
IICS 2023 Mengembangkan Kemampuan yang Terus Bertumbuh
IICS 2023 didedikasikan untuk memajukan pertumbuhan berkelanjutan bagi individu, bisnis, dan masyarakat.
P Suryo R - Sabtu, 04 November 2023
IICS 2023 Mengembangkan Kemampuan yang Terus Bertumbuh
Fun
Buku 'Bangkit Lebih Kuat', Upaya Pemulihan Pembelajaran di Indonesia
Acara Peluncuran Buku Bangkit Lebih Kuat Studi Kesenjangan Pembelajaran.
Andrew Francois - Rabu, 27 September 2023
Buku 'Bangkit Lebih Kuat', Upaya Pemulihan Pembelajaran di Indonesia
Fun
Konsep Foto Pre-Wedding Minim Risiko tak Mengecewakan
sebaiknya mengusung konsep foto pre-wedding yang lebih aman bagi diri sendiri dan lingkungan.
P Suryo R - Sabtu, 09 September 2023
Konsep Foto Pre-Wedding Minim Risiko tak Mengecewakan
Bagikan