Cara Sederhana Kelola Sampah, Enggak Ribet

P Suryo RP Suryo R - Senin, 04 Desember 2023
Cara Sederhana Kelola Sampah, Enggak Ribet

Salah satu hasil kreasi ecobricks mereka adalah bangku dari sampah botol, kertas, dan plastik. (Humas Bandung)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENANGANAN dan pengolahan sampah di Kota Bandung diterapkan dengan skema kluster. Salah satunya di SMP Negeri 18 Bandung, yang sudah menerapkan pengolahan sampah secara mandiri. Belum lama ini, Humas Kota Bandung punya kesempatan melihat secara langsung siswa-siswi, guru, dan petugas di lingkungan SMPN 18 Bandung ini kompak menerapkan kebiasaan mengelola sampah secara mandiri.

Mereka punya gerakan bernama Mistar, nama ini merupakan singkatan dari ‘misting dan tumbler’. Artinya, seluruh warga SMPN 18 Bandung memupuk kebiasaan membawa tempat makan dan minum ke sekolah.

Baca Juga:

MAB Kembali Perkenalkan Aquila, Truk Sampah Elektrik Bebas Bau

sampah
Sampah non-organik pun mereka coba olah sendiri, salah satunya dengan membuat ecobricks. (Humas Bandung)

Selain itu, SMPN 18 Bandung juga mempunyai Duta Adiwiyata, yang punya produk kreatif dari pengolahan sampah.

Kepala SMPN 18 Bandung, Rika Yustikasari mengatakan bahwa penerapan kebiasaan baik dalam pengelolaan sampah diawali dengan hal paling sederhana. Mulai dari membawa tempat makan dan minum, dan membiasakan siswa-siswi membuang sampah ke tempatnya sesuai jenis sampahnya.

“Kebiasaan sederhana ini kami lakukan setiap hari. Tentu tujuannya agar siswa-siswi menjadi terlatih memilah sampah,” ujar Rika.

Sampah yang dihasilkan SMPN 18 Bandung dibagi menjadi tiga kategori: organik, anorganik, dan residu. Tidak berhenti di sini, mereka memperlakukan tiga jenis sampah ini sebagai upaya mewujudkan sekolah bebas sampah.

Mereka mengolah sampah organik dengan pola kompos. Lalu, sampah non-organik pun mereka coba olah sendiri, salah satunya dengan membuat ecobricks.

Salah satu hasil kreasi ecobricks mereka adalah bangku dari sampah botol, kertas, dan plastik.

Perlu sebanyak 16 sampah botol plastik untuk menghasilkan satu bangku dari bahan ini. Rika menuturkan, jumlah botol tersebut dihasilkan dari setiap kelas yang ada di SMPN 18 Bandung.

“Ada 16 kelas di sini, jadi dalam seminggu, anak-anak kami tugaskan untuk mengumpulkan sampah botol plastik dan sampah yang tidak bisa didaur ulang untuk diisi ke dalam botol plastik. Hasilnya ya satu ecobricks ini,” jelasnya.

Setelah material ecobricks terkumpul, selanjutnya anak-anak dengan didampingi guru menyelesaikannya dengan menambahkan busa/jok serta cover atau penutup busa.

Baca Juga:

Recycle For Good, Tukar Sampah Jadi Sembako

sampah
Seluruh warga SMPN 18 Bandung memupuk kebiasaan membawa tempat makan dan minum ke sekolah. (Humas Bandung)

Karya ecobricks buatan anak SMPN 18 Bandung ini cukup baik loh! Dapat digunakan oleh orang dengan tinggi sekitar 160-175 cm dengan bobot 50-80 kilogram, rasanya bangku ini nyaman dan ergonomis. Lebar dan tingginya cukup nyaman dan proporsional.

Pengajar Bimbingan Konseling/Ketua Tim Adhiwiyata SMPN 18 Bandung, Siti Hafsoh mengungkap, peran guru dan sekolah adalah sebagai pengingat bagi siswa-siswi untuk menerapkan kebiasaan baik ini.

Harapannya, siswa-siswi terbiasa dan dapat membawa kebiasaan ini hingga mereka lulus dan berbaur di lingkungannya.

Menurutnya, proses membiasakan anak-anak dalam memperlakukan sampah tentu memiliki tantangan luar biasa. Namun ia optimis, jika terus diingatkan, lama-lama siswa-siswi akan terbiasa.

“Fungsi kami adalah sebagai pengingat. Tujuan kebiasaan baik ini terus diingat dan diimplementasikan oleh anak-anak, sampai mereka dewasa kelak,” harapnya.

Bagi sekolah upaya mewujudkan sekolah nol sampah ini bukan untuk mencuri perhatian pihak lain, tetapi bersama-sama menjaga lingkungan yang mereka miliki.

Meski begitu, pihak sekolah menyatakan sangat terbuka jika ada Wargi Bandung yang berminat sama-sama belajar mengelola sampah.

“Tentu kami sangat terbuka, mari sama-sama berbagi informasi yang positif seperti ini,” ajak Hafsoh. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

7 Metode Komposter Olah Sampah Organik yang Bisa Dilakukan di Rumah

#Inspirasi #Kesehatan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan