10.596 Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Selasa, 05 Oktober 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Kalimantan Barat mencatat, 10.596 rumah warga di wilayah tersebut terendam banjir yang terjadi pada awal bulan Oktober 2021 ini.

"Kondisi banjir saat ini sudah surut untuk daerah Putussibau dan sekitarnya, namun daerah hilir pesisir sungai Kapuas dapat banjir kiriman," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa, (5/10).

Baca Juga:

BMKG Petakan Cilacap Paling Rawan Tsunami, Nasional Bisa Lumpuh

Gunawan mengatakan, data sementara dari 10.596 rumah warga yang terendam banjir terdapat 14.213 kepala keluarga dan 43.783 jiwa, serta 228 fasilitas umum juga terendam.

Banjir yang terjadi pada 2-3 Oktober 2021, kata Gunawan, merupakan banjir yang terjadi setelah banjir besar tahun 2020. Saat ini pemerintah sedang menyiapkan bantuan makanan pokok bagi korban banjir di wilayah Kapuas Hulu.

"Pemkab Kapuas Hulu berupaya memberikan bantuan berupa makanan pokok seperti beras serta pendamping lainnya sesuai dengan kemampuan pemkab. Untuk cadangan beras pemerintah ada di dinas sosial, kita menyiapkan perangkat regulasi terkait status kebencanaan serta data," kata Gunawan.

Banjir besar yang melanda Kapuas Hulu pada 2-3 Oktober 2021, sempat merendam rumah warga di 10 kecamatan, salah satunya di Kecamatan Putussibau Selatan, Senin (4/10) banjir berangsur surut, namun daerah hilir pesisir sungai Kapuas kini mulai di landa banjir kiriman. ANTARA FOTO/HP-Teofilusianto Timotius (Teofilusianto Timotius)
Caption

Ia mengatakan, meskipun kondisi banjir di Putussibau dan sekitarnya sudah surut, banjir kiriman melanda daerah hilir pesisir sungai Kapuas, salah satunya Kecamatan Embaloh Hilir dan mengimbau seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk tetap waspada bencana banjir, karena saat ini cuaca cukup ekstrem.

"Curah hujan di Kapuas Hulu cukup tinggi disertai angin kencang, jadi kami imbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga banjir serta bencana alam lainnya," katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Kota Bandung Butuh Peta Mitigasi Bencana

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan