1.000 UMKM Dapat Pembebasan Biaya Senilai Rp1 Miliar
Senin, 26 April 2021 -
PERUSAHAAN teknologi finansial meluncurkan program untuk mendukung 1.000 UMKM dan pelaku bisnis yang terdampak pandemi. Program tersebut akan mengalokasikan hingga Rp1 triliun dengan memberikan pembebasan biaya senilai Rp1 miliar kepada masing-masing UMKM terpilih.
Inisiatif itu bertujuan untuk mendukung dan memberdayakan para wirausahawan dan pelaku bisnis untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis mereka. "Selama pandemi, kami telah melihat angka wirausahawan dan pelaku UMKM terus meningkat pesat, serta adanya pergeseran menuju platform dan pembayaran digital," jelas Moses Lo, CEO Xendit dalam sebuah jumpa pers virtual.
Baca juga:
UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, terutama untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi. UMKM merupakan penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar lebih dari 60% dan mempekerjakan mayoritas tenaga kerja di Indonesia.

Selama pandemi, sebagian besar UMKM mulai berpindah ke platform online, seiring dengan
meningkatnya jumlah konsumen yang berbelanja secara online. Menurut data dari Bank
Indonesia, transaksi pembayaran digital juga meningkat 37,8% selama pandemi.
Oleh sebab itu, semakin penting bagi para pelaku bisnis untuk memfasilitasi konsumen mereka dengan layanan digital payment gateway.
Dr. M. Hanafiah, SE, MM., Asisten Deputi bidang Pembiayaan dan Investasi UMKM Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap program ini. "Program ini sejalan dengan visi kami untuk membantu setidaknya 30 juta UMKM untuk Go Digital pada 2023," paparnya.
Baca juga:
Langkah Jitu E-Commerce dalam Mendukung UMKM Lokal di Masa Pandemi
Hanafiah juga berharap para UMKM di seluruh Indonesia memahami dan memanfaatkan kesempatan ini agar bisa memfasilitasi transaksi pembayaran digital dengan lebih mudah, aman, dan terpercaya. Ini semua demi kemajuan bisnis yang dikelola.

"Kami sangat menyambut baik inisiatif untuk membantu 1.000 UMKM mengakses fasilitas pembayaran digital dengan mudah tanpa biaya, terutama karena tahun ini merupakan tahun pemulihan mereka pasca-pandemi," tambah Hanafiah.
Di saat yang sama, Erik Hidayat, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Ekonomi Kreatif juga mendukung penuh program ini. "Kami dari Kadin juga akan mengajak anggota kami untuk berpartisipasi dalam program ini,” ungkapnya.
Program ini terbuka bagi 1.000 UMKM dan bisnis di Indonesia dari berbagai sektor dan bidang. Syaratnya, UMKM yang mendaftar harus sudah beroperasi lebih dari tiga bulan pendaftaran. (avia)
Baca juga: