Yuk, Mengenal Vandalisme, Grafiti dan Mural

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 19 Februari 2017
Yuk, Mengenal Vandalisme, Grafiti dan Mural

Salah satu karya mural yang dibuat oleh seniman mural di Palu. (FOTO Antara/Mohamad Hamzah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Kalau kita jalan-jalan ke kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta sering kali melihat coretan, gambar atau lukisan di tembok, dinding bangunan seperti flyover dan lain sebagainya. Nah, orang banyak menyebutnya ini adalah coretan-coretan vandalisme.

Vandalisme sendiri, pada zaman Romawi kuno adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa vandal (perusak) yang budayanya antara lain melakukan perusakan dan penistaan terhadap mutu segala sesuatu yang indah dan terpuji. Bisa terhadap bangunan atau karya seni lainnya.

Namun, saat ini, membuat coretan di media yang tidak semestinya apalagi pada karya bangunan di ruang publik sudah menjadi semacam seni keindahan untuk menarik pemandangan siapa saja yang melihatnya. Apalagi aksi coretan atau gambar tersebut dituangkan di tempat-tempat atau dinding bangunan yang kumuh, ini akan membuat tempat tersebut terlihat lebih indah.

Di Indonesia aksi corat-coret atau melukis di media dinding semacam ini juga sudah menjadi salah satu daya tarik wisatawan, dan malah kerap diperlombakan dalam setiap event. Tema-tema yang dituangkan dalam coretan atau karya lukisan di dinding ini biasanya mengusung tema-tema sosial, ajakan untuk berbuat ke hal-hal yang positif.

Tetapi banyak juga memang yang secara liar mencorat-coret dinding semau-maunya dengan sesuatu yang tidak pantas. Misalnya di tembok rumah atau pagar orang dengan coretan menghina, menistakan, bahkan coretan yang menyerupai atau melambangkan alat kemalin. Nah, ini sebenarnya yang layak disebut vandalisme yang sesungguhnya.

Untuk memisahkan mana yang vandalisme sesungguhnya dan mana yang sebuah karya seni, coretan atau lukisan seperti ini ada yang menyebutnya sebagai karya seni mural, dan ada juga yang menyebutnya seni grafiti.

Meskipun keduanya sama-sama menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen, namun mural dengan grafiti ini berbeda.

Dalam seni mural kita bisa lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu, bahkan cat atau pewarna apapun seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar. Namun, jika grafiti lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot.

#Seni Rupa #Karya Seni Unik #Pameran Lukisan
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Fun
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
ARTSUBS 2025 resmi dibuka mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Fun
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Pameran 'Joy in Color' Gadis Dharsono berlangsung dari 11 hingga 26 Juli 2025 di ruang galeri IFI Wijaya, Jakarta Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Fun
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta akan kembali menyapa publik dengan tema 'Restoration' pada 7–10 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 10 Juli 2025
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Berita Foto
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
Pengunjung melihat pameran karya seni rupa bertajuk Beyond Imagination di Gedung Jakarta Design Center (JDC), Slipi, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 13 Mei 2025
Menilik Pameran Seni Rupa Bertajuk Beyond Imagination di Gedung JDC Jakarta
Indonesia
Galeri Nasional 'Bredel' Pameran Tunggal Yos Suprapto
Pengunjung dilarang melihat pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Desember 2024
Galeri Nasional 'Bredel' Pameran Tunggal Yos Suprapto
Bagikan