Ultah PB XIII ke-74, Teken MoU dengan ISI Surakarta Soal Pengembangan Seni Budaya
ISI Surakarta menandatangani kerja sama dengan Keraton Surakarta dalam bidang Seni dan Budaya. (Foto: isi-ska)
KERATON Kasunanan Surakarta Hadiningkrat mengadakan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Kerjasama tersebut dilakukan bersamaan dengan momen perayaan Ulang Tahun ke-74 SISKS Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi di Sasana Handrawina, Selasa (28/6) malam.
Baca Juga:
Kedua belah pihak bekerjasama dalam hal kerjasama pengembangan seni-budaya. Penandatanganan itu bersama itu dilakukan usai prosesi tiup lilin dan potong kue oleh PB XIII bersama permaisurinya
Kesepakatan itu tentang Kerjasama MBKM dan Bidang Penelitian dilakukan oleh Wakil Rektor I ISI Surakarta dengan Putra Mahkota Kasunanan, Gusti Purbaya dan penandatanganan Kerjasama di bidang Pagelaran dan Pameran karya Seni dilakukan oleh Wakil Rektor III ISI Surakarta dengan Gusti Putri (putri dalem PB XIII).
Usai tiup lilin dan potong kue ulang tahun, PB XIII melakukan penandatanganan MoU dan MoA bersama ISI Surakarta. Penandatanganan Mou tentang Pengembangan Seni Budaya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dilakukan oleh Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar, M. Hum dengan SISKS PB XIII Hangabehi.
Rektot ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengatakan kerjasama dengan Keraton Kasunanan penting dilakukan mengingat keraton merupakan istana resmi yang telah berdiri sejak 1744 pada zaman PB II. Meski secara resmi telah menjadi bagian dari Republik Indonesia, komplek bangunan keraton masih berfungsi sebagai tempat tinggal Susuhunan atau Sunan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi Kasunanan hingga saat ini.
"Pada aspek wisata, keraton menjadi destinasi wisata unggul di Surakarta dimana sebagian kompleksnya merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik Kasunanan. Ini yang perlu kita lestarikan," kata Sukerna
Dari segi bangunanannya, lanjut dia, Karaton merupakan salah satu contoh arsitektur Istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta pavilion yang luas.
Baca Juga:
Selain itu, bangunan Keraton Surakarta juga memiliki suatu warisan budaya tak ternilai melalui upacara-upacara adat, tarian-tarian sakral, gamelan, dan pusaka yang terawat hingga saat ini.
"Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan kontribusi Pendidikan Tinggi Seni dalam mencerdaskan anak bangsa," kata dia.
Pengageng Parentah Keraton Kasunana Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan terjalinnya kerjasama antara Keraton Kasunanan dengan ISI Surakarta itu menjadi kado spesial ditengah momen perayaan Ulang Tahun ke-74 pada Selasa malam itu.
Ia mengatakan dalam setahun itu Raja memiliki lima kali perayaan ulang tahun. Pertama Tingalan Dalem Wiyosan Dalem Sepasaran Tiap Senin Pahing, kemudian Tingalam Dalem Sepasaran tiap 35 hari, kemudian ada Tingalan Dalem Tahun dalam kalender Jawa, lalu Tingalan Dalem Jumenengan yakni kenaikan tahta Raja dan Tingalan Dalem Petangan Masehi yang dilakukan hari ini tiap 28 Juni ini.
"Saya berharap dengan kerjasama ini bisa menjadikan Keraton Kasunanan Surakarta menjadi lebih dikenal dan budaya Jawa tetap lestari," kata pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga:
Ragam Seni Gambar Prasejarah Indonesia, Salah Satunya Manusia Jadi-jadian
Bagikan
Berita Terkait
Anak Tertua PB XIII Ogah Tanggapi Purbaya Deklarasi sebagai PB XIV
Penentuan Penerus Takhta Kerajaan Surakarta, Jokowi Tolak Ikut Campur
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Bukti Kesetiaan Abdi Dalem, Angkat Jenazah Pakubuwono XIII Menaiki 409 Anak Tangga hingga Makam Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Jokowi Melepas Jenazah PB XIII di Loji Gandrung, Diberangkatkan ke Makam Raja Imogiri
Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri, Diawali Sambutan Duka dari Putra Mahkota dan Tradisi Brobosan
Purbaya Kukuhkan Diri sebagai Paku Buwono XIV di Hadapan Jenazah PB XIII
Putra Mahkota Ambil Sumpah Sebagai Paku Buwono XIV Dihadapan Jenazah Ayahnya
Tunggu 40 Hari, Tedjowulan Akan Kumpulkan Kerabat Keraton Bahas Suksesi Raja Solo