Uji Praklinis Vaksin Merah Putih ke Hewan Dilakukan Desember


Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/Dimhou)
MerahPutih.com - Vaksin COVID-19 Merah Putih hasil riset Universitas Airlangga (Unair) akan diujicobakan ke hewan pada Desember 2020, melalui uji validasi dan uji praklinis.
Tikus dan kera sebagai media uji coba vaksin tersebut.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, dalam uji validasi ini, Unair akan kerja sama dengan mitra Biotis.
Baca Juga:
Adek Erfil Manurung Pimpinan Sah Laskar Merah Putih di Mata Pemerintah
"Animal trial ini dimulai dari tikus sampai kera. Kita tidak punya fasilitas sampai sana, untuk itu kami kerja sama dengan Biotis khususnya untuk penggunaan trial pada kera," ujar Rektor Unair ditemui di acara Dies Natalis Unair ke-66, Senin, (09/11).
Ia menambahkan, percobaan pada kera ini efektif dan tak berdampak signifikan, berikutnya Unair akan melanjutkan percobaan pada manusia. Namun, untuk mencapai tahap ini masih butuh waktu yang panjang.

"Prosesnya masih panjang, tapi enggak masalah yang penting kami akademisi Unair turut berkontribusi bagi bangsa dan negara. Soal dipakai atau tidak, kami serahkan sepenuhnya pada pihak-pihak yang melakukan dan memiliki kewenangan," tandas Nasih.
Unair juga memprediksi uji pada hewan akan berlangsung dari Desember 2020 hingga Oktober 2021. Vaksin diproduksi pada akhir tahun 2021. Pasca tahap uji coba, masih ada tahap 5, yakni uji klinis di RSUD Dr Soetomo yang diprediksi berlangsung awal 2022 mendatang.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih menyampaikan, tahap 1, 2 dan 3 uji vaksin Merah Putih sudah menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno ascociate virus.
"Hasil ini diperoleh dari spike virus yang berasal dari Wuhan dan yang didapatkan di Surabaya sendiri. Kita mengunakan virus yang terinfeksi di Wuhan dan Indonesia," tandas Nyoman. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Baca Juga:
Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Siap Disuntik Vaksin COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
![[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19](https://img.merahputih.com/media/71/1c/46/711c467360ed7935305a1847238ccb53_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung](https://img.merahputih.com/media/17/c8/bc/17c8bc561c44cc563d3fef2cba579412_182x135.jpeg)
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome

Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis

Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan

IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
