Tren Pariwisata akan Bergeser ke Digital


Penggunaan virtual reality juga diprediksi menyediakan tur virtual. (Foto: Unsplash/Maxim Hopman)
TEKNOLOGI yang semakin berkembang tidak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat saja, tetapi juga tren pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan tren pariwisata saat ini akan bergeser ke arah digital.
"Hampir semuanya dilakukan dengan cara digital," kata Sandiaga mengutip laman ANTARA, Rabu (2/3).
Sandiaga mengajak pelaku industri untuk bersama-sama melakukan proses digitalisasi melalui platform-platform, sebagai bagian dari transformasi dan promosi destinasi pariwisata.
Konten-konten kreatif juga diharapkan semakin bertambah sebagai ajang promosi pariwisata, begitu pun dengan standarisasi layanan akomodasi lewat sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE). Langkah ini, kata Sandiaga, perlu didukung oleh berbagai pihak agar hasilnya optimal.
Baca juga:
Berminat Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata? Cek Website Ini

Lebih lanjut, kecanggihan teknologi saat ini akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menjaga keamanan turis dan menyediakan akses cepat ke bantuan dan informasi.
Misalnya saja check-in tanpa kontak, memesan makanan atau layanan dengan aplikasi, serta dukungan via pesan. Pengamat juga memprediksi penggunaan teknologi AR dan VR untuk menyediakan tur virtual dan berbagai atraksi lain.
Sandiaga juga menyebutkan potensi besar desa wisata yang patut didorong untuk membangkitkan ekonomi serta mewujudkan peluang usaha baru di dunia ekonomi kreatif. Di 2021, kunjungan ke desa wisata meningkat 30 persen, sebuah langka yang menurutnya tidak kecil di tengah pandemi COVID-19.
Indonesia saat ini kian mengarah ke pariwisata berkelanjutan dengan destinasi-destinasi yang menawarkan pengalaman menarik serta keunikan yang ditunjang dengan produk-produk lokal yang khas.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang kini menyasar target 3.000 desa wisata.
Baca juga:

"Ini diharapkan bisa mendorong desa wisata agar menjadi destinasi liburan yang berkualitas dengan daya saing global. Dibantu dengan banyak pihak untuk memajukan desa wisata, kami memastikan ekonomi Indonesia akan tumbuh dan membuat masyarakat lebih sejahtera," kata Sandiaga.
Dalam program tersebut, terdapat tujuh kategori penilaian untuk desa wisata, yakni kategori daya tarik pengunjung yang meliputi keunikan dan keaslian alam maupun buatan, serta seni dan budaya. Kedua adalah kategori homestay, lalu kategori suvenir yang mencakup produk-produk kuliner, kriya, dan fesyen.
Kategori keempat adalah digital dan kreatif, kemudian toilet umum, setelah itu kategori CHSE. Terakhir adalah kategori kelembagaan desa wisata. "Kami juga mendorong desa wisata untuk mempunyai event-event berdasarkan kearifan lokal," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
