Tiga Hotel Siap Rawat Pasien OTG, Pegawai Wajib Tes COVID-19


Petugas melintas di depan tower tujuh RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Minggu (22/3/2020). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
MerahPutih.com - Pemerintah terus menambah kapasitas ruang isolasi bagi pasien COVID-19 lantaran makin hari kasus corona terus meningkat. Apalagi, ada aturan orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan wajib dilakukan karantina di fasilitas milik pemerintah.
Hingga kini sudah ada tiga hotel yang disiapkan oleh pemerintah untuk ruang isolasi. Penyediaan tempat isolasi COVID-19 di hotel untuk menambah kapasitas isolasi pasien di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"(Sudah ada dua hotel), rencana nambah satu lagi," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta, Krisnadi, Kamis (1/10).
Baca Juga:
Dua hotel yang sudah beroperasi rawat pasien OTG adalah hotel Ibis Style Mangga Dua, Jakarta Utara bisa menampung 212 pasien, dan U Stay Mangga Besar, Jakarta Barat yang bisa menampung 140 pasien.
Penambahan satu hotel lagi berada di wilayah Jakarta Pusat. Namun, Krisnadi belum mau membeberkan nama hotel tersebut, ia baru mau umumkan bila datanya sudah lengkap.
"Daerah Jakarta pusat. nanti saja dah kalau udah diputusin baru saya kasih tahu hotel mana," jelas dia.

Krisnadi menerangkan, pemerintah memilih hotel tersebut lantaran saat beroperasi sehari-hari sudah disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Bagi hotel yang dirombak menjadi ruang isolasi pasien corona, pegawainya harus dilakukan tes COVID-19, baik dengan rapid test maupun pemeriksaan swab test. Karyawa pun dilengkap alat pelindung diri (APD).
"Dengan hotel yang jadi tempat isolasi pasien OTG, bedanya adalah pertama karyawan hotel harus dites semuanya, tergantung manajemen hotel mau rapid test atau swab," ungkapnya.
Baca Juga:
Lanjut Krisnadi, hotel yang dipilih pemerintah itu juga secara mandiri yang akan menyiapkan makanan bagi pasien OTG dan gejala ringan yang dikarantina.
"Ya hotel sendiri (yang menyiapkan makanan bagi pasien corona)," jelas dia.
Namun berbeda dengan obat-obatan atau vitamin, kata dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI yang nantinya akan memberikan ke para pasien.
"Tiap pasien, riwayat penyakitnya, kan nakes yang punya. jadi, obatnya beda-beda sesuai kategori penyakitnya," terangnya. (Asp)
Baa Juga:
Pasien OTG Makin Banyak, Tower Penampungan di RS Darurat Wisma Atlet Bakal Ditambah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Mahasiswa Demo di Gedung DPRD DKI Soroti Flexing Bebizie

Pasar Jaya Genjot Revitalisasi, Legislator Dukung Hunian di Atas Pasar

Bangun Pusat Pengolahan Sampah Mandiri di Kramat Jati, Perumda Pasar Jaya Dorong Transformasi Jakarta sebagai Kota Global

Kendaraan Sekarang Bisa Parkir di Jalan Mayjen Sutoyo Cawang, hanya di Satu Lajur

Komisi B DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Digelar Rutin

Pemprov DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Harga Cabai pada Pekan Ketiga September

Pramono Resmikan Universitas PTIQ sebagai Kampus Peradaban Alquran Internasional di Jakarta

Utilitas Jakarta Semrawut, Pansus SJUT Tengaskan tak Ingin Ada Korban Jiwa

Anggota DPRD DKI Jakarta Minta Pasar Tradisional Diperhatikan, Ada Temuan Kotoran Binatang Berserakan di Mampang

PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
