The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Amerika Hadapi Resesi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Juli 2022
The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Amerika Hadapi Resesi

Uang dolar. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Inflasi yang terus melonjak dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pelonggaran yang jelas di Amerika Serikat, akhirnya membuat Federal Reserve AS atau bank sentral AS pada Rabu (27/7) menaikkan suku bunga acuannya.

Inflasi yang tinggi ini, mencerminkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan akibat dampak pandemi COVID-19, harga pangan dan energi yang tinggi akibat perang di Ukraina, membuat The Fed harus naikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk kedua kalinya dalam tahun ini.

Baca Juga:

Indonesia Harus Bersiap Terhadap Dampak Pandemi COVID-19 dan Resesi

"Perang (di Ukraina) dan peristiwa terkait menciptakan tekanan tambahan pada inflasi dan membebani aktivitas ekonomi global," tulis The Fed dalam sebuah pernyataan.

Di sisi lain, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 2,25 hingga 2,50 persen. Di mana, semua 12 anggota komite memberikan suara untuk keputusan tersebut.

Komite mencatat bahwa mereka juga akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas pemerintah dan utang agensi dan sekuritas yang didukung hipotek agensi.

Langkah terbaru datang setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada pertemuan Juni, menandai kenaikan suku bunga paling tajam sejak 1994. The Fed sebelumnya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret dan kemudian sebesar 50 basis poin pada Mei.

Indeks harga konsumen (IHK) utama tetap di atas 8,0 persen sejak Maret tahun ini. Sementara IHK pada Juni melonjak 9,1 persen dari setahun lalu, mencapai level tertinggi baru empat dekade.

"Sementara kenaikan luar biasa besar lainnya mungkin sesuai pada pertemuan kami berikutnya, itu adalah keputusan yang akan bergantung pada data yang kami dapatkan antara sekarang dan nanti," kata Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu (27/7).

Powell, mengutip proyeksi ekonomi triwulanan terbaru yang dirilis pada Juni, yang menunjukkan proyeksi median FOMC untuk suku bunga Federal Fund pada akhir tahun ini adalah 3,4 persen. Namun, ia menolak pandangan bahwa ekonomi AS sudah dalam resesi, dengan alasan kekuatan pasar tenaga kerja.

"Kami tidak mencoba untuk mengalami resesi dan kami tidak berpikir kami harus melakukannya," katanya dikutip Antara.

Ekonomi AS diperkirakan telah menyusut pada tingkat tahunan 1,2 persen pada kuartal kedua. Dengan penurunan kuartal pertama sebesar 1,6 persen, pertumbuhan negatif kuartal kedua berturut-turut akan memenuhi definisi teknis resesi.

Baca Juga:

Dampak Perang Rusia Ukraina Berlanjut, Berbagai Negara Hadapi Resesi

#The Fed #Resesi Ekonomi #Pemulihan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Megawati Soekarnoputri mengajarkan Prabowo soal pemulihan ekonomi.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Indonesia
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Investor butuh kepastian kebijakan, sementara masyarakat butuh kepastian ekonomi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Maret 2025
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Indonesia
Penutupan Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Anjlok Dipicu Pidato Hawkish The Fed
Nilai tukar rupiah diperkirakan Rp 16.150 - Rp 16.250, turun dari pembukaan perdagangan pagi tadi yang sempat naik menjadi Rp 16.213 per dolar AS
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Januari 2025
Penutupan Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Anjlok Dipicu Pidato Hawkish The Fed
Indonesia
Resesi bak Mimpi Buruk, Ini Dampaknya bagi Negara
Resesi merupakan mimpi buruk bagi negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang.
Frengky Aruan - Sabtu, 04 Januari 2025
Resesi bak Mimpi Buruk, Ini Dampaknya bagi Negara
Dunia
Target Inflasi AS 2% Tercapai, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
Suku bunga The Fed kini berada di kisaran 4,50% hingga 4,75%.
Wisnu Cipto - Jumat, 08 November 2024
Target Inflasi AS 2% Tercapai, The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin
Indonesia
Ketika Terjadi Resesi, inilah Langkah Ekonomi yang Harus Kamu Lakukan
Resesi memicu tingkat pengangguran tinggi, penurunan pendapatan, dan ketidakpastian keuangan.
Dwi Astarini - Rabu, 06 November 2024
Ketika Terjadi Resesi, inilah Langkah Ekonomi yang Harus Kamu Lakukan
Indonesia
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Manfaatkan Momentum Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
BPS juga tunjukkan Rasio Gini kita lima tahun terakhir stagnan di angka 0,379-0,381
Angga Yudha Pratama - Kamis, 24 Oktober 2024
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diminta Manfaatkan Momentum Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Sri Mulyani Sudah Siapkan Langkah Antisipasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Volatilitas ekonomi global masih dihantui dengan perlambatan ekonomi China, perekonomian Eropa yang masih lesu hingga kebijakan ekonomi politik AS pasca pemilihan umum yang masih belum pasti.
Wisnu Cipto - Kamis, 19 September 2024
Sri Mulyani Sudah Siapkan Langkah Antisipasi The Fed Pangkas Suku Bunga
Indonesia
Rupiah Tergelincir 25 Poin Akibat Sinyal Kuat Pemotong Suku Bunga AS
Perdagangan Senin (12/8), kurs rupiah turun 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.950 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.925 per USD.
Wisnu Cipto - Senin, 12 Agustus 2024
Rupiah Tergelincir 25 Poin Akibat Sinyal Kuat Pemotong Suku Bunga AS
Indonesia
Indikator Resesi Ekonomi AS Makin Kuat, Begini Pengaruh ke Indonesia
apabila permintaan domestik AS melemah, tentu memberikan efek terhadap kinerja ekspor Tanah Air
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 06 Agustus 2024
Indikator Resesi Ekonomi AS Makin Kuat, Begini Pengaruh ke Indonesia
Bagikan