Tangan Bersih Malah Bisa Terjangkit Virus Corona?


Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer berlebih memiliki efek buruk (Foto: Unsplash/annaelizaearl)
MENCUCI tangan secara teratur menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) memang bikin tangan kamu bersih. Bahkan, pembersih berbasis alkohol itu dapat mengurangi penularan virus Corona.
Namun, para ahli medis memperingatkan menggunakan pembersih tangan secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko infeksi virus Corona. Dilansir dari laman kyodonews.net, mencuci tangan dengan hand sanitizer terlalu sering dapat membuat lapisan kulit terkikis.
Baca juga:
Akibatnya, pembersih tangan yang seharusnya dapat melapisi kulit dan menangkal virus Corona, malah melemahkan kulit. Virus Corona jadinya akan sangat mudah untuk masuk ke dalam tubuh melalui lapisan kulit telapak tangan.

"Perlu untuk mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol untuk mengurangi penularan virus baru, tetapi melakukan sesuatu yang berlebihan tidak baik," kata juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang Kao Corp.
Baca juga:
Hand sanitizer biasanya mengandung 60%-95% alkohol yang membantu menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus. Namun, alkohol ini juga menghilangkan kulit dari minyak dan air sehingga dapat menyebabkan kulit sangat kering.

Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit. Risiko masuknya virus ke dalam tubuh juga sangat mudah. Virus akan leluasa masuk ke dalam tubuh melalui bagian kulit yang terluka.
Untuk mencegah infeksi, jauh lebih baik untuk mencuci tangan dengan hand sanitizer dalam jumlah sedang. Cuci tangan selama lebih dari 30 detik. Itu sudah cukup daripada kamu mencuci tangan selama beberapa kali dalam sehari.
Setelah mencuci tangan, penting juga untuk mengeringkannya. Jika tangan dibiarkan basah, itu dapat menyebabkan gangguan kulit, sehingga memudahkan virus menempel di tangan. (arb)
Baca juga:
Menyentuh! Ini Pengorbanan Tim Medis yang Menangani Virus Corona
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
