Takut Bertemu Banyak Orang? Bisa Jadi Kamu Menderita Fobia Keramaian


Penderita fobia keramaian merasa cemas ketika bertemu banyak orang (Foto: Pexels/Wendy Wei)
MUNGKIN kalau di tempat sepi wajar kamu ketakutan. Enggak ada orang yang menemani kamu. Rasanya sunyi, mau berteriak juga enggak ada yang dengar. Tapi, bagaimana kalau di keramaian? Bisa jadi kamu juga ketakutan. Kalau kamu memang mengidap fobia keramaian atau disebut agoraphobia.
Bahkan penderita agoraphobia bukan cuma takut di keramaian. Mereka juga bisa takut ketika harus berbicara atau beraktivitas di hadapan banyak orang. Yang dirasakan gelisah dan gugup. Demikian mengutip laman Alodokter.
Baca juga:
Lima Fobia yang Bisa Mengganggu Pelancongan, Apa Saja ya?
Apa sih penyebab fobia ini? Sayangnya, hingga saat ini belum ada penyebab pasti mengapa seseorang bisa mengidap agoraphobia. Tapi para ahli menduga fobia keramaian ini disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. Contohnya kondisi psikologis, trauma masa lalu, keturunan, hingga gangguan kepribadian.
Selain itu, fobia keramaian juga diduga bisa muncul pada penderita serangan panik. Meskipun ada juga penderita fobia keramaian yang tidak memiliki riwayat serangan panik atau trauma sebelumnya.

Saat merasa cemas atau panik. Tubuh akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini dapat menimbulkan beberapa efek semisal laju napas dan detak jantung. Ini merupakan sebuah mekanisme alami untuk menyiapkan tubuh menghadapi situasi berbahaya.
Menurut teori lain, fobia ini disebabkan oleh ketidak seimbangan kadar zat kimia di otak yang mengatur mood dan proses pikir. Sehingga suasana hati dan tingkah laku menjadi berpengaruh.
Baca juga:
Fobia Seks, Ketika Seks Menjadi Menakutkan
Penderita fobia keramaian biasanya merasakan gejala seperti cemas ketika berada di sebuah lingkungan yang dirasa tak aman. Kemudian mereka juga ragu meninggalkan rumah atau pergi ke tempat yang enggak mereka kenal.
Kehilangan kepercayaan diri saat berada di keramaian juga merupakan gejala penderita agoraphobia. Lebih parahnya lagi, mereka menghindar terus ketika diajak bepergian. Tinggal di rumah lebih baik bagi mereka.

Ada gejala fisik yang terlihat pada penderita fobia keramaian. Seperti jantung berdetak kencang atau dada berdebar, sesak napas, merasa kepanasan atau berkeringat dingin, mual, pusing, hingga merasa ingin pingsan.
Fobia keramaian harus segera diatasi. Karena kalau enggak aktivitas harian penderita fobia ini bakal terganggu. Bagi pelajar mereka akan absen terus ke sekolah. Bagi pekerja kantoran, ke kantor menjadi hal yang sangat menakutkan.
Tenang, fobia keramaian bisa sembuh. Caranya juga mudah. Biasanya dokter akan menyuruh kamu melakukan psikoterapi secara rutin. Ditambah, mengonsumsi obat-obatan untuk membantu menghilangkan fobia ini. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
