Kesehatan

Studi Baru, Kasih Sayang dari Seekor Anjing dapat Mengobatimu

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 11 Maret 2022
Studi Baru, Kasih Sayang dari Seekor Anjing dapat Mengobatimu

Penelitian terbaru mendukung apa yang dicurigai pecinta anjing, kasih sayang kaki empat ini menyembuhkan penyakit. (Unsplash/Laura Paraschivescu)

Ukuran:
14
Audio:

ANJING bukan hanya sahabat manusia. Mereka juga bisa menjadi sahabat dokter. Untuk pasien yang menderita sakit di ruang gawat darurat, 10 menit bersama teman berkaki empat dapat membantu mengurangi rasa sakit. Demikian temuan sebuah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (8/3).

Hasil penelitian tersebut mendukung apa yang telah lama dicurigai pencinta anjing di mana pun, kasih sayang si kaki empat ini dapat menyembuhkan semua penyakit. Hal itu memberikan sedikit optimisme bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan yang selama pandemi berjuang dengan kurangnya sumber daya di rumah sakit.

BACA JUGA:

Perempuan dan Laki-Laki Rupawan Lebih Berpeluang Memiliki Karier Sukses?

"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan merupakan bagian penting dari kesehatan kita dengan cara yang berbeda. Mereka memotivasi kita, membangunkan kita, (memberi kita) rutinitas, dan ikatan manusia-hewan," kata penulis utama studi Colleen Dell, ketua penelitian di One Health and Wellness dan profesor di Universitas Saskatchewan, Kanada.

anjing
Para pasien yang mendapat kunjungan dari anjing melaporkan lebih sedikit rasa sakit. (Onlinefirstaid)

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One itu meminta lebih dari 200 pasien di ruang gawat darurat untuk melaporkan tingkat rasa sakit mereka pada skala 1 sampai 10 (dengan 10 sebagai tingkat rasa sakit tertinggi). Sebuah kelompok kontrol tidak memiliki intervensi untuk rasa sakit mereka, sedangkan peserta dalam kelompok lain diberi waktu 10 menit bersama dengan anjing terapi, lalu pasien menilai tingkat rasa sakit mereka lagi.

Menurut penelitian tersebut, para pasien yang mendapat kunjungan dari anjing melaporkan lebih sedikit rasa sakit.

"Studi ini memiliki metodologi yang kuat," kata Jessica Chubak, peneliti senior di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di AS. Chubak, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mencatat bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang terapi anjing.

"Hasil penelitian ini menjanjikan. Pemahaman kami saat ini tentang efek kunjungan anjing terapi di unit gawat darurat cukup terbatas. Jadi sangat penting untuk melakukan lebih banyak penelitian di bidang ini," katanya dalam e-mail yang diberitakan CNN (9/3).

Dell berharap, dengan penelitian ini, kita dapat berhenti bertanya apakah anjing terapi membantu dalam konteks medis. Kemudian, dapat mulai bertanya bagaimana mereka membantu, dan bagaimana mengintegrasikan mereka lebih baik dengan tim perawatan kesehatan.

anjing
Ada cara penyedia layanan kesehatan dapat memanfaatkan anjing terapi dengan tetap menjaga sanitasi. (freepik)

Beberapa orang memiliki persepsi yang salah bahwa menggunakan anjing terapi dapat menularkan penyakit dan risiko kebersihan di lingkungan rumah sakit, tetapi Dell mengatakan ada cara penyedia layanan kesehatan dapat memanfaatkan mereka dengan tetap menjaga sanitasi untuk membuat seluruh sistem beroperasi lebih baik.

Mike MacFadden, seorang praktisi perawat yang berbasis di Kanada, mengatakan dia melihat banyak potensi dalam menggabungkan anjing terapi sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk perawatan nyeri di ruang gawat darurat, dan itu dapat membantu semua orang yang terlibat.

"Tim layanan darurat dapat merasakan konflik dan mengalami tekanan moral akibat ketidakmampuan mereka untuk memenuhi harapan mereka sendiri untuk perawatan yang optimal. Dengan pengalaman orang tentang rasa sakit yang beragam, kami tahu bahwa pendekatan multifaset paling bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pasien," jelas McFadden.

"Kehadiran anjing terapi tidak hanya memiliki manfaat untuk mendukung pengalaman pasien, tetapi saya pikir itu juga berfungsi sebagai kenyamanan bagi penyedia perawatan," ujarnya.(aru)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan