Sepanjang Pandemi, UMKM Masuk Ekosistem Digital Naik 2 Kali Lipat
UMKM Yogyakarta. (Foto: Dinas Koperasi UKM DIY)
MerahPutih.com - UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital telah meningkat hingga dua kali lipat sepanjang pandemi COVID-19. Hingga awal Oktober 2021, terdapat sekitar 15,9 juta UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Hanung Harimba mengatakan, pemerintah terus berusaha mendorong UMKM untuk melakukan transformasi digital ke depan. Pasalnya, transformasi ini dibutuhkan oleh UMKM untuk bertahan di tengah COVID-19.
"Berdasarkan suvei yang kami lakukan, sebanyak 45,35 persen UMKM masih beroperasi penuh di tengah pandemi, 30,9 persen beroperasi sebagian, dan 24 persen tutup sementara,” katanya.
Berdasarkan survei yang sama, tidak ada pelaku UMKM yang sampai menutup sepenuhnya usaha mereka meski di tengah COVID-19. Di tengah COVID-19, sebanyak 62 persen pelaku UMKM pun telah menggunakan platform digital dalam kegiatan bisnisnya.
"Sebanyak 21,5 persen UMKM yang bertahan di tengah pandemi telah berjualan secara online sejak sebelum pandemi. Sedangkan yang lain baru bergabung setelah pandemi, jadi banyak UMKM yang on boarding ke platform digital karena pandemi,” sambung Hanung.
Menurut dia, pemerintah ke depan juga akan terus meningkatkan kualifikasi atau keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang berminat menjadi pelaku usaha secara berkelanjutan. Pasalnya, sebanyak 73 persen dari generasi milenial, generasi Z, dan generasi Alfa berminat menjadi pelaku usaha.
"Meskipun beberapa tahun ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita maju signifikan, namun kita masih menduduki peringkat 107 dari 189 negara terkait IPM kita. Kami saat ini tengah menyiapkan untuk membangun angkatan kerja yang produktif dan terampil sehingga pendapatannya tinggi,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah menargetkan sebanyak 13 juta merchant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021.
"Pemerintah berupaya memperkuat logistik UMKM dengan sistem pembayaran digital menggunakan QRIS. Ditargetkan 13 juta merchant UMKM menggunakan QRIS pada 2021,” kata Hanung.
Selain mendorong UMKM menggunakan QRIS, kata dia, pemerintah juga bekerja sama dengan e-commerce untuk menjadi penghubung antara pemerintah dengan UMKM yang menyediakan kebutuhan pemerintah pusat dan daerah.
"Transformasi wirausaha produktif berbasis teknologi merupakan suatu agenda transformasi utama dalam mengembangkan koperasi dan UMKM masa depan. Dalam meningkatkan kapasitas usaha, program inkubasi dilakukan, berupa pelatihan dan pendampingan usaha bekerja sama dengan mitra perguruan tinggi," ucapnya dikutip Antara.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Ingatkan E-Commerce Patuhi Regulasi Thrifting, Shopee Blokir Lebih Dari Satu Juta Keyword
Pemerintah Bakal Rebranding Tempat Jualan Pakaian Bekas, Jadi Pusat Brand Lokal
Pemerintah Larang Praktik Thrifting di e-Commerce, Ancam Langsung Tutup Toko
Presiden Perintahkan Menteri UMKM Siapkan Produk Substitusi Bagi Pelaku Usaha Thrifting
Total Transaksi Kripto Tembus Rp360,3 Triliun di Tengah Gejolak Global, Pintu Bocorkan Rahasia Token yang Paling Diburu Existing Users
OJK Sebut Indonesia Pemain Utama Ekonomi Digital ASEAN, DPR: Jangan Berpuas Diri
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Menilik Aksi Kampung Tiktokers Kampanyekan Jersey Produk Lokal Buatan UMKM
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak