Semakin Merah Kerokan, Semakin Parah Masuk Angin?
Munculnya kemerahan pada kulit setelah kerokan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit. (Foto: Unsplash/Toa Heftiba)
KEROKAN menjadi salah satu cara orang Indonesia untuk mengatasi masuk angin. Waktu badan dikerok, banyak yang percaya bahwa semakin merah bekas kerokan, artinya semakin parah masuk anginnya.
Kerokan dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai gejala masuk angin, seperti rasa tidak enak badan, nyeri otot, perut kembung, dan pusing. Pusing dan nyeri pada area leher dan pundak sering disebabkan oleh otot-otot leher yang menegang.
Dengan kerokan, ketegangan di otot leher diharapkan dapat mereda. Tidak hanya itu, beberapa penelitian menyatakan bahwa kerokan bisa melancarkan peredaran darah. Manfaat kerokan ini akan semakin terasa jika dengan pijatan yang lembut.
Kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda yang memiliki permukaan tumpul, seperti koin atau batu gua sha, ke permukaan kulit. Umumnya, setelah dikerok, kulit akan tampak kemerahan atau memar.
Baca juga:
Banyak yang percaya, bekas kemerahan pada kulit ini merupakan tanda bahwa ada angin yang terperangkap dalam tubuh. Semakin merah bekas kerokan yang timbul, diyakini bahwa ada banyak angin yang terperangkap, yang artinya semakin parah masuk angin yang dialami.
Namun hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran anggapan tersebut. Mengutip laman Alodokter, faktanya, munculnya kemerahan pada kulit setelah kerokan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit, yang disebut kapiler.
Semakin kuat tekanan dan gosokan yang diberikan, akan semakin banyak kapiler yang pecah dan permukaan kulit akan terlihat semakin merah. Jadi, semakin merah bekas kerokan, bukan berarti masuk angin yang dialami semakin parah, ya. Semakin merahnya bekas kerokan justru mengartikan bahwa kerokan dilakukan terlalu kencang atau keras.
Baca juga:
Setelah mengetahui fakta di atas, mulai sekarang hindarilah menggosok kulit terlalu kencang saat kerokan. Bukannya efektif meredakan masuk angin, hal ini justru berisiko menyebabkan luka di kulit.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kerokan tidak hanya membuat kulitmu merah-merah hingga memar. Pertama, kerok area tubuh yang disarankan saja, yaitu punggung, leher, bahu, atau lengan. Oleskan minyak aromaterapi atau balsam yang mengandung peppermint atau champor pada area yang akan dikerok. Ini berguna untuk membuat permukaan kulit menjadi lebih licin serta memberi rasa hangat pada tubuh.
Kerok tubuh dengan lembut dan perlahan. Secara bertahap, tingkatkan kekuatannya tetapi jangan terlalu kencang. Tambahkan pijatan lembut pada area yang dikerok, agar tubuh menjadi lebih rileks dan masuk angin bisa cepat mereda. (and)
Baca juga:
Kebijakan Larangan Ekspor Migor dan CPO Berpotensi Masuk Angin
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan