Seluruh Kekuatan TNI AD Dikerahkan pada Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 09 Oktober 2019
Seluruh Kekuatan TNI AD Dikerahkan pada Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

KASAD Jenderal Andika Perkasa (depan) saat bertemu wartawan di Mabes TNI AD, Gambir, Rabu (9/10). (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Personel TNI AD bakal dikerahkan maksimal untuk melakukan pengamanan pelantikan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang. Bahkan, seluruh anggota bakal diterjunkan.

Menurut KASAD Jenderal Andika Perkasa, pasukan tempur juga dikerahkan.

Baca Juga:

Mantan Dosen IPB Rencanakan Ngebom di Jakarta untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

"Walau kita memiliki satuan tempur, biasanya bukan satuan tempur yang dilibatkan. Tapi satuan teritorial. Ini semata-mata untuk kita siap di mana pun itu. Makanya, kami inventarisasi. Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan angkatan darat," kata Andika di Mabes TNI AD, Gambir, Rabu (9/10).

Andika melanjutkan, walaupun mereka tidak dijadikan stand by force, praktiknya semua fokus ke arah sana.

"Apakah itu identifikasi, kemanusiaan juga, bagaimana berusaha membantu menciptakan kondisi bagus. Semua elemen dikerahkan oleh panglima kodam," jelas Andika.

KASAD Jenderal Andika Perkasa (depan) saat bertemu wartawan di Mabes TNI AD, Gambir, Rabu (9/10). (Foto: MP/Kanugrahan)
KASAD Jenderal Andika Perkasa (depan) saat bertemu wartawan di Mabes TNI AD, Gambir, Rabu (9/10). (Foto: MP/Kanugrahan)

Sementara itu, Andika mengaku tak masalah dengan adanya aksi besar-besaran mahasiswa pada 14 Oktober mendatang.

"Jadi, demonstrasi sudah diatur oleu UU menyampaikan berpendapat. Penyampaian pendapat pasti diperbolehkan, tetapi kan ada tetapinya. Misalnya tidak menganggu hak dan kemerdekaan orang lain. Jadi dalam menyampaikan pendapat, mereka tidak boleh mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain, mengikuti aturan moral yang diakui secara umum," ungkap menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono ini.

Ia juga memastikan, seluruh purnawirawan TNI kompak.

"Kalaupun ada purnawirawan yang kita ada hubungan, itu hanya sekadar hubungan emosional. Kalau ada pesanan dan perintah di luar komando, itu tidak bisa dilakukan. Kami sayang purnawirawan, dan kami sangat menghormati, tetapi kami juga punya tugas pokok yang juga diatur komando kami," ungkap Andika.

Baca Juga:

Ketua MPR Ajak Semua Pihak Tak Merusak Suasana Jelang Pelantikan Jokowi

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono mengatakan, guna meminimalisir kerawanan jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019, pihaknya minta tim intelijen melakukan deteksi dini terkait hal-hal tak diinginkan.

Tim intelijen Polda Metro Jaya diharap bisa mendeteksi apa saja yang akan terjadi saat pelantikan. Semua ini agar anggotanya bisa melakukan antisipasi.

"Intelijen tolong dilakukan diteksi dini tentang hal apa yang akan terjadi. Kemudian Karo Ops siapkan langkah keamanan agar siap mengantisipasi sehingga kita enggak terdadak. Kalau kita terdadak, itu enggak baik dan enggak bagus. Tapi kalau kita sudah antisipasi semuanya, kita dapat minimalisir gangguan yang lebih besar," ucapnya.

Sidang Paripurna MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Sidang Paripurna MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Untuk itu, dia mengimbau jajarannya menyiapkan pengamanan sebaik mungkin dalam pelantikan. Gatot mau semua anggotanya tidak lengah dan bisa terus memantau situasi kerawanan saat pelantikan berlangsung.

"Rekan-rekan sudah ketahui potensi kerawanan apa yang sudah kita hadapi. Mari kita persiapkan semuanya dengan baik," kata dia lagi.

Untuk diketahui, Majelis Permusyawaratan Rakyat kembali mengubah waktu sidang paripurna dengan agenda Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pemilu 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Semula jadwal itu ditetapkan pada pukul 10.00 WIB, 20 Oktober 2019, dan mundur menjadi pukul 16.00 WIB. Sesuai rapat bersama 10 pimpinan MPR, akhirnya disepakati waktu pelaksanaan pelantikan menjadi pukul 14.00 WIB.

"Akhirnya kita sepakat untuk mengusulkan nanti baik kepada Kesekjenan, maupun Protokol Istana, baik juga kepada Presiden (dilantik) untuk dilakukan jam 14.00 WIB," kata Bambang usai rapat gabungan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/10) (Knu)

Baca Juga:

IPW Ingatkan Intelijen Waspadai 3 Kelompok Ingin Gagalkan Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

#TNI AD #Jokowi-Ma'ruf Amin #Polda Metro Jaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Polda Metro Ungkap Alasannya
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta akan dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati. Polda Metro Jaya mengungkapkan alasannya.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Polda Metro Ungkap Alasannya
Indonesia
Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Buku dan Dokumen Penting
Polisi menggeledah rumah pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta. Ada sejumlah barang bukti yang disita dalam penggeledahan tersebut.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Buku dan Dokumen Penting
Indonesia
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Akun media sosial terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta diperiksa. Polisi menyebutkan, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Pakar telematika Roy Suryo menegaskan tak gentar setelah ditetapkan tersangka kasus dugaan hoaks ijazah Jokowi. Ia ajak rekan-rekannya tetap tegar dan percayakan proses hukum.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Indonesia
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terjadi saat khotbah Jumat. Sebanyak 54 korban dilarikan ke RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
Berita
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Polda Metro Jaya masih mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11) siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Indonesia
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Kemendikdasmen terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan aparat keamanan yang saat ini sedang melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kejadian.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Indonesia
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menepis tudingan politis dalam penetapan tersangka Roy Suryo dan lainnya dalam kasus ijazah Jokowi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Indonesia
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga
Sejumlah mobil tim penjinak bom terpantau bersiaga di depan sekolah, termasuk petugas gabungan bersenjata juga berjaga di sekolah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga
Bagikan