Sejumlah Produsen Mobil Hentikan Bisnis di Rusia

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 03 Maret 2022
Sejumlah Produsen Mobil Hentikan Bisnis di Rusia

Sejumlah produsen mobil menghentikan bisnis di Rusia (Foto: pixabay/mikes-photography)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEJUMLAH produsen mobil dan truk global, termasuk Motors Co dan DAimler Truck Jerman, menangguhkan beberapa bisnis d Rusia. Hal tersebut dilakukan setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Sejak pekan lalu Rusia menginvasi Ukraina, hal itu menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Buntut dari serangan tersebut, banyak perusahaan yang menghentikan operasinya di Rusia, menyusul sanksi Barat terhadap Rusia.

Baca Juga:

Mengenal Pasukan Chechnya yang Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

Seperti halnya raksasa energi BP Plc, investor asing terbesar di Rusia. Menurut laporan seperti yang dikutip dari laman reuters, BP Plc mengumumkan pada akhir pekan, bahwa perusahaan itu meninggalkan 20 persen sahamnya di Rosneft, yang dikendalikan negara dengan biaya hingga 25 miliar dolar.

Beberapa produsen mobil besar menangguhkan bisnis di Rusia (Foto: pixabay/maxwdhs)

Pada hari Senin (28/2), General Motors (GM) mengatakan, bahwa pihaknya akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia, sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Perusahaan yang berbasis di detroit tersebut tidak memilik pabrik di Rusia, hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana, dan memiliki rantai pasokan yang terbatas.

"Kami bersama rakyat Ukraina, hilangnya nyawa merupakan sebuah tragedi dan perhatian utama kami adalah keselamatan orang-orang di kawasan itu," jelas GM pada sebuah pernyataan.

Sementara itu, Produsen mobil asal Swedia, Volco Cars, mengatakan bahwa mereka akan menghentikan pengiriman mobil ke pasar Rusia, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Juru bicara Volvo menjelaskan, bahwa produsen mobil mengekspor kendaraan ke Rusia dari pabrik di Swedia, Tiongkok dan Amerika Serikat. Berdasarkan data industri, Volvo telah menjual sekitar 9.000 mobil di Rusia pada tahun 2021.

Sementara itu, Volkswagen di Rusia untuk sementara menghentikan pengiriman mobil ke diler hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga:

Imbas Rusia Menginvasi Ukraina, Harga Bitcoin Kebakaran

Sebelumnya, Volkswagen mengatakan, bahwa akan menghentikan produksi selama beberapa hari minggu ini, pada dua pabrik di Jerman setelah penundaan dalam mendapatkan suku cadang yang dibuat di Ukraina.

Banyak produsen mobil yang membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia (Foto: pixabaya/pride1979)

Kemudian produsen mobil lainnya yakni Daimler Truck, menyatakan akan membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia, termasuk kerjasama pembuatan truk Rusia Kamaz, yang 47 persen dimiliki kolomerat asal Rusia, Rostec.

Menurut laporan surat kabar Handelsblatt, Mercedes-Benz Grop pun mencari opsi hukum untuk melepaskan 15 persen sahamnyadi Kamaz secepat mungkin. Juru bicara Mercedes mengatakan, bahwa kegiatan bisnis itu harus dievaluasi ulang, mengingat peristiwa invasi Rusia ke Ukraina.

Tak hanya itu, produsen mesin truk AS Cummins Inc, juga menolak membahas hubungannya dengan Kamaz. Pihaknya memperkirakan sejumlah dampak bisnisnya di Rusia. Namun sayangnya tidak ada rincian detail rencana tersebut. (Ryn)

Baca Juga:

Penjualan Mobil Global Rontok Gara-Gara Invasi Rusia

#Rusia #Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Bagikan