Sebelum Suntik Botox, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 01 Februari 2023
Sebelum Suntik Botox, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Suntik botox siasat meremajakan wajah. (Unsplash/Diana Polekhina)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DUNIA kecantikan telah lama mengandalkan suntik botox untuk membantu mengencangkan kulit hingga menghilangkan kerutan. Botox atau Botulinum Toxin sejatinya ialah obat yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum, yakni bakteri yang dapat menyebabkan botulisme.

American Society of Plastic Surgeon mengungkapkan, bahwa suntikan botox memblokir sinyal saraf ke otot, yang berarti otot tidak dapat berkontraksi. Karena kontraksi ini bertanggung jawab untuk menonjolkan dan memperdalam kerutan yang ada. Suntikan botox memiliki fungsi untuk membuat wajah tampak lebih halus dan lebih muda.

Selain mengurangi kerutan wajah, botox juga dapat digunakan untuk masalah seperti keringat berlebih, migrain, mata berkedut, nyeri rahang, dan otot leher yang terlalu aktif. Beberapa orang juga bisa mendapatkan suntikan botox untuk melembutkan garis rahang persegi, menghaluskan dagu yang berlesung pipit, atau memperbaiki senyum yang terlalu bergetah.

Baca juga:

Mengenal Perawatan Botox Rambut

Botox bisa mengurangi kerutan wajah. (Pexels/Gustavo Fring)

Umumnya efek botox baru akan terasa beberapa hari setelah obat disuntikkan dan akan bertahan sekira 3–6 bulan. Setelah itu, lambat laun otot akan berkontraksi lagi dan kerutan di kulit dapat muncul kembali.

Kendati demikian, kerutan tak akan separah sebelumnya karena otot akan mengerut setelah lama dilumpuhkan. Dosis pemberian botox dan area kulit yang perlu disuntik tergantung pada kondisi kesehatan dan respons tubuh terhadap obat tersebut.

Adapun sebagai efek samping, suntik botox biasanya dapat menimbulkan rasa sebagai berikut:

- nyeri

- bengkak/memar di lokasi suntikan

- sakit kepala

- demam

- kelopak mata turun atau alis miring

- mata kering atau keluar air mata secara berlebihan

- kedinginan

Baca juga:

Daxxify, Suntikan Penghilang Kerut Wajah Alternatif Botox

Suntik botox harus dilakukan praktisi berpengalaman. (Pexels/Lucas Guimaraes Bueno)

Namun, efek samping itu tentu tergantung dari respons tubuh terhadap bakteri dalam suntikan botox. Reaksi atau efek samping bisa berbeda-beda setiap orang.

Maka, sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, pastikan kamu betul-betul tahu manfaat, efek samping, hingga mengapa kamu membutuhkannya. National Health Service UK juga menganjurkan, agar kamu mendapatkan suntikan botox oleh praktisi berpengalaman dan berkualifikasi.

Bahkan, kamu dapat mengonfirmasi beberapa hal, seperti:

- pelatihan, kualifikasi dan pengalaman mereka

- nama produk, lisensi, cara dan tempat pembuatan

- risiko atau efek samping produk

- kemungkinan terburuk

- perlindungan asuransi yang mereka miliki

Jika setelah suntik botox kamu mengalami efek samping, seperti sulit berbicara, sulit menelan, sesak napas, kelopak mata turun, atau gangguan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter. (waf)

Baca juga:

Brotox, Botox untuk Laki-laki yang makin Populer

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan