Sebelum Suntik Botox, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya


Suntik botox siasat meremajakan wajah. (Unsplash/Diana Polekhina)
DUNIA kecantikan telah lama mengandalkan suntik botox untuk membantu mengencangkan kulit hingga menghilangkan kerutan. Botox atau Botulinum Toxin sejatinya ialah obat yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum, yakni bakteri yang dapat menyebabkan botulisme.
American Society of Plastic Surgeon mengungkapkan, bahwa suntikan botox memblokir sinyal saraf ke otot, yang berarti otot tidak dapat berkontraksi. Karena kontraksi ini bertanggung jawab untuk menonjolkan dan memperdalam kerutan yang ada. Suntikan botox memiliki fungsi untuk membuat wajah tampak lebih halus dan lebih muda.
Selain mengurangi kerutan wajah, botox juga dapat digunakan untuk masalah seperti keringat berlebih, migrain, mata berkedut, nyeri rahang, dan otot leher yang terlalu aktif. Beberapa orang juga bisa mendapatkan suntikan botox untuk melembutkan garis rahang persegi, menghaluskan dagu yang berlesung pipit, atau memperbaiki senyum yang terlalu bergetah.
Baca juga:
Mengenal Perawatan Botox Rambut

Umumnya efek botox baru akan terasa beberapa hari setelah obat disuntikkan dan akan bertahan sekira 3–6 bulan. Setelah itu, lambat laun otot akan berkontraksi lagi dan kerutan di kulit dapat muncul kembali.
Kendati demikian, kerutan tak akan separah sebelumnya karena otot akan mengerut setelah lama dilumpuhkan. Dosis pemberian botox dan area kulit yang perlu disuntik tergantung pada kondisi kesehatan dan respons tubuh terhadap obat tersebut.
Adapun sebagai efek samping, suntik botox biasanya dapat menimbulkan rasa sebagai berikut:
- nyeri
- bengkak/memar di lokasi suntikan
- sakit kepala
- demam
- kelopak mata turun atau alis miring
- mata kering atau keluar air mata secara berlebihan
- kedinginan
Baca juga:
Daxxify, Suntikan Penghilang Kerut Wajah Alternatif Botox

Namun, efek samping itu tentu tergantung dari respons tubuh terhadap bakteri dalam suntikan botox. Reaksi atau efek samping bisa berbeda-beda setiap orang.
Maka, sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, pastikan kamu betul-betul tahu manfaat, efek samping, hingga mengapa kamu membutuhkannya. National Health Service UK juga menganjurkan, agar kamu mendapatkan suntikan botox oleh praktisi berpengalaman dan berkualifikasi.
Bahkan, kamu dapat mengonfirmasi beberapa hal, seperti:
- pelatihan, kualifikasi dan pengalaman mereka
- nama produk, lisensi, cara dan tempat pembuatan
- risiko atau efek samping produk
- kemungkinan terburuk
- perlindungan asuransi yang mereka miliki
Jika setelah suntik botox kamu mengalami efek samping, seperti sulit berbicara, sulit menelan, sesak napas, kelopak mata turun, atau gangguan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter. (waf)
Baca juga:
Brotox, Botox untuk Laki-laki yang makin Populer
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
