Kesehatan

Risiko Ikutan Tren Barbie Feet Challenge

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 10 Agustus 2023
Risiko Ikutan Tren Barbie Feet Challenge

Mempertahankan kaki mereka posisi melengkung menimbulkan risiko ketidaknyamanan atau cedera. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TANTANGAN kaki Barbie viral di beberapa media sosial. Tantangan ini mungkin terlihat cukup polos. Untuk menciptakan kembali adegan ikonik dalam film Barbie, beberapa TikToker mencoba mengeluarkan kaki dari sepatu hak tinggi, berjalan berjinjit, dan mempertahankan kaki mereka dalam posisi melengkung.

Tantangan ini berisiko menimbulkan ketidaknyamanan atau cedera. Seperti dilansir dari laman Verywellhealty, meniru lengkungan tinggi ala Barbie menempatkan kaki pada posisi yang rentan terhadap risiko keseleo pergelangan kaki atau patah tulang.

Anne Sharkey, DPM, ahli penyakit kaki bersertifikat yang berbasis di Texas, AS mengatakan bahwa mempertahankan posisi berjinjit untuk waktu yang lama juga dapat melukai tendon Achilles, yang menghubungkan otot di belakang betis ke tulang tumitmu.

Jika kamu sering memakai sepatu hak tinggi, itu dapat mempersingkat atau merusak tendon Achilles dan menyebabkan berbagai masalah kaki, seperti tendonitis Achilles dan plantar fasciitis. Demikian diungkap Anne Sharkey, ahli penyakit kaki di Texas, AS.

Suzanne Fuchs, ahli bedah dan pergelangan kaki podiatrik bersertifikat, memperkuat keterangan Sharkey. Mengenakan sepatu hak tinggi secara teratur atau dalam waktu lama dapat menyebabkan efek jangka panjang pada kesehatan kaki. Antara lain perubahan struktur kaki, ketidakseimbangan otot, peningkatan risiko cedera kaki dan pergelangan kaki, serta nyeri kaki kronis.

Baca juga:

Mattel akan Jual Weird Barbie

barbie
Mengenakan sepatu hak tidak hanya mengubah posisi alami kaki, tetapi juga dapat menyebabkan lecet, kapalan, kapalan, dan bunion. (Foto: Freepik/Wirestock)

Sebuah penelitian menunjukkan penggunaan hak tinggi dalam jangka panjang dapat mengganggu efisiensi otot dalam berjalan. Pemakai hak tinggi sering melaporkan mengalami ketidaknyamanan dan kelelahan otot.

Mengenakan sepatu hak tidak hanya mengubah posisi alami kaki, tetapi juga dapat menyebabkan lecet, kapalan, kapalan, dan bunion.

“Demikian pula mengenakan sepatu hak, juga dapat menyebabkan plantar fasciitis, yaitu peradangan pada plantar fascia, jaringan tebal yang membentang di sepanjang bagian bawah kaki,” kata Fuchs.

"Posisi kaki yang berubah pada tumit menyebabkan plantar fascia menjadi terlalu meregang dan tegang, menyebabkan robekan mikro dan peradangan," lanjut Fuchs.

Sepatu hak tinggi mempunyai potensi lebih besar untuk mencederai pemakainya. Menjaga tumitmu di bawah tiga inci dan membatasi waktu penggunaan sepatu hak dapat melindungi kaki.

"Mengenakan wedges atau heels dengan alas penyangga yang lebih lebar juga bisa menjadi pilihan yang cocok untuk kenyamanan dan fesyen," ujar Fuchs.

Sementara Sharkey menyarankan pengguna sepatu untuk meregangkan otot betis dan tendon Achilles setiap hari untuk menjaga kelenturan.

Untuk meregangkan kakimu setelah seharian menggunakan sepatu hak tinggi, kamu dapat mengikuti langkah-langkah sederhana.

Baca juga:

Barbie Botox, Tren Kecantikan yang Tak Harus Diikuti

barbie
Cobalah untuk membatasi waktu untuk kamu memakai sepatu berhak dan pastikan untuk mengistirahatkan kaki dalam sepatu yang nyaman. (Foto: Freepik/Lookstudio)

Pertama, berdirilah menghadap dinding dengan tangan bertumpu di atasnya sebagai penopang. Mundur dengan satu kaki, jaga agar tetap lurus dengan tumit rata di tanah.

Kemudian, tekuk lutut depan sambil menjaga kaki belakang tetap lurus. Pastikan tumitmu tetap di tanah. Kamu harus merasakan regangan di betis kaki belakang. Tahan selama 20–30 detik. Ganti kaki dan ulangi.

Peregangan betis, menurut Fuchs, dapat membantu meringankan sesak dan meningkatkan kelenturan pada otot betis dan tendon Achilles.

Melenturkan jari-jari kaki seperti Barbie dapat memberikan bantuan sementara untuk kondisi seperti plantar fasciitis, tapi itu bukan solusi jangka panjang. Jika kamu mengalami sakit kaki, penting untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya dan mencari saran medis yang sesuai untuk perawatan yang tepat.

Meskipun risikonya tampak kecil, Barbie Feet Challenge dapat membuka pintu terjadinya kecelakaan seperti jatuh, keseleo, dan patah tulang. Sehebat apa pun tumitnya, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan cedera, nyeri kronis, dan kondisi seperti tendonitis Achilles dan plantar fasciitis.

Cobalah untuk membatasi waktu memakai sepatu berhak dan pastikan untuk mengistirahatkan kaki dalam sepatu yang nyaman. Pilih tumit yang berukuran di bawah tiga inci, atau tumit platform yang memiliki penyangga lebih lebar. Jangan lupa akhiri harimu dengan beberapa peregangan betis. (dgs)

Baca juga:

Ryan Gosling Kejutkan Greta Gerwig dengan Flash Mob 'Barbie' di hari Ulang Tahunnya

#Kesehatan #Boneka Barbie #Keluarga Barbie #Tren Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan