Respons Kualitas Udara Jakarta, Ahok Ingin Pertalite Jangan Dijual di Perkotaan


Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika melakukan pertemuan dengan sejumlah agen dan pangkalan elpiji di Kabupaten Belitung (ANTARA/Kasmono-Apriliansyah)
MerahPutih.com - Kualitas udara Jakarta beberapa waktu belakangan tengah menjadi sorotan karena tercemar. Kendaraan disebut-sebut turut berkontribusi terhadap polusi udara ibu kota.
Penggunaan BBM kotor membuat emisi gas buang kendaraan buruk hingga mengakibatkan polusi udara. BBM kotor memang belum bisa sepenuhnya lepas dari Indonesia.
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengusulkan, BBM jenis Pertalite seharusnya tak dijual di perkotaan dan lebih cocok di wilayah pedesaan.
Baca Juga:
Redam Polusi Udara di Jabodetabek, Pemerintah Segera Modifikasi Cuaca
"Kan daerah kan udara lebih bersih, lebih gampang, jumlahnya (kendaraan) enggak padat, jadi di kota enggak ada (Pertalite)," ujar Ahok dikutip Jumat (18/8).
Menurut dia juga, bila Pertalite dijual di desa, maka penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.
Lebih lanjut lagi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, langkah tersebut dapat mengurangi emisi yang diakibatkan oleh BBM berkualitas rendah dengan hanya menjual Pertamax dengan RON 92 di perkotaan.
"Saya juga tinggal di desa atau di kelurahan, ini kan enggak mungkin kita tinggal di kabupaten, enggak ada di dalam kelurahan, ya sudah pindahkan (Pertalite) ke daerah sehingga subsidi tepat sasaran. Kalau itu tepat sasaran, daya beli masyarakat naik," tuturnya.
Baca Juga:
Pemerintah Didesak Membuat Pemetaan Level Polusi Udara
Penjualan Pertalite juga di kota-kota besar, kata Ahok, disalahgunakan oleh segelintir oknum penjual bensin eceran. Mereka rela lari ke kota dan menjualnya ke desa untuk meraup keuntungan yang besar.
“Masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi, solar subsidi di SPBU, bawa ke kampung, jadi Pertamini enggak ditutup-tutup. Pertamini jual lebih mahal. Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Pentingnya Asuransi di Tengah Kualitas Udara Buruk
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dinas LH Jakarta Tambah 3 Deodorizer, RDF Plant Rorotan Punya Senjata Baru Lawan Bau dan Polusi

Pemprov DKI Semprot 4.000 Liter Water Mist untuk Tekan Polusi Udara Jakarta

Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker

Pagi Ini Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Nomor 1 Kota di Afrika

Jakarta Susun Mitigasi Kurangi Emisi GRK 30 Persen hingga 2030

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan

Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional

Ketika Udara Bersih Menjadi Kebutuhan: Solusi Praktis untuk Lingkungan Sehat di Rumah
