Reaksi TNI Dituduh Bunuh 13 Anggota KKB

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 23 Desember 2019
Reaksi TNI Dituduh Bunuh 13 Anggota KKB

Ilustrasi. (Humas Polda Papua)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mabes TNI membantah klaim bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah membunuh 13 anggota TNI dalam kontak tembak selama 12 jam di Utigapa, Papua. Informasi yang tersebar di media sosial itu dianggap sebagai propaganda.

Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, laporan OPM tersebut merupakan gaya primitif di era digital. Hal itu dikatakan Kapuspen TNI menanggapi pernyataan pentolan OPM, Gusby Waker sebagaimana diberitakan oleh sebuah media daring.

Baca Juga

KKB Berkeliaran Lagi di Tembagapura, Polisi Imbau Masyarakat Jangan Ketakutan

"TNI bukan organisasi liar, seperti KKB. TNI adalah organisasi besar yang dikelola dengan sistem manajemen modern yang terpadu. Data individu personel TNI dicatat secara tertib. Perubahan data dilakukan secara periodik, sehingga pimpinan TNI dapat mengetahui kondisi setiap prajurit yang termutakhir," ujar Mayjen Sisriadi dalam siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/12).

Dikatakan, data tersebut meliputi data pribadi dan data keluarga, seperti nama, pangkat, Nomor Registrasi Prajurit (NRP), pendidikan, jabatan, data penugasan, serta data lainnya. Bahkan, data riwayat kesehatan seluruh prajurit juga tercatat dengan sangat rapi.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi (kiri) menyampaikan pemaparan saat berkunjung ke kantor LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (20/2/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi (kiri) menyampaikan pemaparan saat berkunjung ke kantor LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (20/2/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.

Apabila seorang prajurit meninggal dunia, ujarnya, datanya dicatat untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan penyusunan sejarah dan doktrin.

Baca Juga

2 Prajurit TNI Tewas, PKS Kritik Jokowi Enggan Basmi Gerakan Makar KKB Papua

Ia menegaskan, setiap pimpinan TNI di semua tingkatan tidak mungkin menyembunyikan data prajurit yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, apalagi prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran.

"Sekarang adalah era keterbukaan. Setiap prajurit TNI memiliki identitas lengkap dan tidak mungkin bisa disembunyikan. Ketika seorang prajurit TNI sakit di tempat penugasan, keluarga di kampung halaman akan segera tahu," ujarnya.

Sisriadi kembali menegaskan bahwa pernyataan Gusby tidaklah benar. Dirinya menyebutkan bahwa fakta yang sebenarnya adalah puluhan anggota OPM yang tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Penegakan Hukum tidak bisa terlaporkan karena tidak bisa diidentifikasi dan tidak ada keluarga yang mempertanyakan.

Sisriadi juga menyampaikan negara masih membuka pintu lebar-lebar bagi anggota KKB yang mau menyerahkan diri secara damai.

Baca Juga

Polisi Belum Temukan Bukti Kuat Dana Desa Dipakai untuk Operasional KKB

Pernyataan pentolan kelompok kriminal bersenjata Gusby Waker sebagaimana diberitakan oleh media online pada Rabu (18/12) lalu, Ia mengklaim bahwa TNI telah membunuh 13 anggota KKB dalam kontak tembak selama 12 jam di Utigapa. (Knu)

#TNI #Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) #Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Berita Foto
Mengintip Kendaraan Tempur Canggih dalam Pameran Alutsista TNI Fair di Lapangan Monas Jakarta
Suasana warga mengunjungi pameran atas kendaraan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) saat TNI Fair di Monas, Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Didik Setiawan - Minggu, 21 September 2025
Mengintip Kendaraan Tempur Canggih dalam Pameran Alutsista TNI Fair di Lapangan Monas Jakarta
Indonesia
TNI AL Siapkan Manuver 50 Kapal Perang dan Kapal Selam di Teluk Jakarta, Kapal Teranyar Bakal Dipamerkan
Selain penampilan KRI, juga akan menampilkan manuver pesawat dari penerbang TNI AL dan dua kapal selam dari Satuan Hiu Kencana.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 20 September 2025
TNI AL Siapkan Manuver 50 Kapal Perang dan Kapal Selam di Teluk Jakarta, Kapal Teranyar Bakal Dipamerkan
Indonesia
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Tidak ada laporan korban setelah gempa kuat tersebut.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
Indonesia
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Tim reaksi cepat itu bertugas mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nabire melakukan asesmen untuk menentukan status bencana di Nabire.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa
Indonesia
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget
Indonesia
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Jumlah peserta terendah terdapat di tiga provinsi lainnya, yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen
Indonesia
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Indonesia
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Kedua tersangka dari unsur TNI itu yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Keduanya tercatat sebagai anggota dari korps pasukan Kopassus.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Indonesia
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
2 anggota TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Keduanya diketahui meminta uang senilai puluhan juta rupiah untuk melakukan aksinya itu.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
Indonesia
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Dua anggota TNI dijanjikan uang senilai Rp 100 juta untuk menculik dan membunuh Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta. Keduanya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI
Bagikan