Putri Puan Maharani Jadi Bacaleg PDIP

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bersama elite PDIP di kantor KPU, Jakarta, Kamis (11/5). Foto: MP/Ponco
MerahPutih.com - DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyuntikkan spirit anak-anak muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan di dalam daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Pemilu 2024.
Sejumlah nama anak muda dimasukkan seperti Aryo Seno Bagaskara hingga Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau Pinka Hapsari, putri Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Baca Juga
Tak Hanya Artis, PDIP Calonkan Belasan Purnawirawan Jenderal TNI-Polri Jadi Bacaleg
Diketahui, PDIP pada Kamis (11/5) ini menyerahkan 580 nama daftar bacaleg DPR ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Hasto menjelaskan bahwa 48 persen bacaleg PDIP adalah kalangan muda berusia 45 tahun ke bawah. Wartawan lalu bertanya mengenai keberadaan Pinka di dalam daftar bacaleg.
Menjawab itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Pinka Hapsari juga bagian dari kalangan muda yang masuk daftar bacaleg DPR karena sudah mengikuti pengkaderan.
Dia bahkan mengatakan Pinka Hapsari sampai menginap tiga hari di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, bersama rekan separpol demi menjalani pengkaderan.
"Ada Mbak Pinka yang memang telah mengikuti proses kaderisasi, tinggal di Sekolah Partai selama tiga hari. Mereka yang telah mengikuti itu, dicalonkan, termasuk ada Aryo Seno Bagaskara, itu masih mahasiswa," kata Hasto.
Baca Juga
Deretan Artis Once Mekel, Marcell, Hingga Denny Cagur Ada di Daftar Bacaleg PDIP
Namun, Hasto tidak membeberkan daerah pemilihan yang menjadi lokasi Pinka Hapsari berkontestasi dalam politik.
Dia mengatakan PDIP, dalam melakukan rekrutmen, mencari para calon yang bisa berasal dari mana pun. Dan keluarga menjadi salah satu lingkungan utama yang menjadi bagian dari pendidikan politik.
"Partai terus melakukan rekrutmen melalui proses pendidikan politik dan kaderisasi. Dan salah satu proses rekrutmen itu memang berasal dari keluarga," ujarnya.
Sehingga para calon juga bisa muncul dari lingkungan keluarga yang berkecimpung di politik, seperti keluarga Puan Maharani. Kondisi itu juga terjadi di berbagai negara demokrasi lainnya seperti di AS, Singapura, dan lain-lain.
"Itu suatu kultur yang terbangun tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat, di Singapura, di Eropa, itu partai politik yang menjadi pilar demokrasi itu melakukan rekrutmen dari keluarga," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Resmi Daftarkan Caleg, PDIP Sampaikan Titipan Salam Megawati
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara

Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara

PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
