Putri Keraton Yogyakarta Ungkap Peran Penting Perempuan dalam Tugas Kerajaan


Putri sulung Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi. (Foto: kratonjogja)
PUTRI sulung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengungkapkan, perempuan saat ini sudah banyak mengambil peran penting dalam dunia kerja dan kegiatan masyarakat. Ia mendorong seluruh perempuan di Indonesia untuk berani mengungkapkan pendapat dan mengambil peran penting di masyarakat dan negara.
Ajakan ini ia keluarkan dalam talkshow virtual International Relations UII in Conversation menyambut Hari Perempuan Internasional.
Baca Juga:
Pangeran Diponegoro Ledakan Perang Jawa yang Hampir Bikin Bangkrut Belanda

Di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengatakan perempuan sudah mengambil posisi dan peran strategis. Dirinya menceritakan pengalamannya selama menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya.
Putri mahkota Keraton Yogyakarta ini menjelaskan kawedanan itu bertugas menjaga inti dari kebudayaan Keraton Yogyakarta meliputi merawat puluhan masjid milik keraton, petilasan, makam kagungan Dalem, hingga melestarikan dan mengedukasi masyarakat tentang tradisi seni klasik Jawa.
"Di Parwabudaya saya juga ngurusi masjid yang memang selama ini menjadi komunitas para pria tapi saya masuk di situ. Awal-awal saya masih susah diterima oleh komunitas pengurus masjid tapi saya pantang mundur," kata dia dalam keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (09/03).
Berkat kegigihannya selama lima tahun mengemban tugas itu, menurut Mangkubumi kini manajemen seluruh masjid keraton lebih baik.
"Sekarang lumayan lah sudah berjalan dengan baik meski perjuangannya cukup banyak karena kita bicara masjid dan saya perempuan yang masuk di situ," katanya.
Baca Juga:

Contoh lainnya adalah peran permaisuri Keraton Yogyakarta, GKR Hemas sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI. Dikancah nasional, peran dan kontribusi GKR Hemas sudah banyak diketahui publik.
Dalam momentum Hari Perempuan Internasional, Mangkubumi berharap perempuan di Indonesia mampu menunjukkan peran lebih banyak dalam pembangunan baik di daerah, tingkat nasional, bahkan dunia. Selain itu mengajak seluruh perempuan di Indonesia berani menyuarakan gagasannya sehingga lebih maju dan mampu berperan dalam pembangunan.
"Masih banyak sekali yang introvert, tidak berani apa-apa, apa-apa diam. Sekarang sudah enggak bisa lagi karena sudah tuntutan zaman bahwa perempuan harus maju," tegas wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DIY.
Menurut dia, setiap perempuan harus memiliki keyakinan bahwa pada dasarnya semua orang memiliki kesempatan dan potensi yang sama baik laki-laki maupun perempuan. Meski mendorong perempuan mampu berperan lebih maju, menurut dia, sebagai masyarakat timur tetap harus sadar dengan tugas yang dimiliki sebagai perempuan atau ibu rumah tangga.
"Kalau bahasa Jawanya maju tapi jangan kemajon (kelewatan),"pungkasnya. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
