Merawat Ingat

Pangeran Diponegoro Ledakan Perang Jawa yang Hampir Bikin Bangkrut Belanda

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 08 Januari 2022
Pangeran Diponegoro Ledakan Perang Jawa yang Hampir Bikin Bangkrut Belanda

Lukisan karya Nicolaas Pieneman yang menggambarkan penangkapan Pangeran Diponegoro. (Foto: Wikipedia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERANG Jawa salah satu perang terbesar dalam masa kolonial Belanda. Perang ini dipimpin langsung oleh Pangeran Diponegoro dengan dukungan rakyat di bawahnya. Sayangnya Belanda dengan licik menangkapnya kemudian dibawa ke Batavia. Dari kota itu Diponegoro dibawa ke Manado sebelum diasingkan di Benteng Rotterdam di Makassar. Diponegoro menghabiskan waktu di benteng itu sampai wafat pada 8 Januari 1855.

Pangeran Diponegoro menjadi orang yang membuat pusing Belanda tepatnya VOC. Ulah Belanda yang mematok tanah leluhurnya di Tegalrejo membuatnya marah. Ditambah lagi Belanda selalu merugikan rakyat yang berada di tanahnya termasuk merendahkan adat istiadat yang dijunjungnya.

Baca Juga:

Tradisi Ekstrem Suku Dani Papua Ketika Bersedih

diponegoro
Pangeran Diponegoro yang membuat bangkrut VOC. (Foto: Wikipedia)

Oleh karena itu kemudian bersama para pendukungnya, seperti Pangeran Mangkubumi, Kyai Mojo, dan Sentot Ali Basya Prawirodirdjo, mengangkat senjata melawan Belanda. Metode perang gerilya menjadi pilihan untuk menyerang Belanda dengan markas yang diyakini berada di Desa Selarong. Strategi ini berhasil membuat Belanda kewalahan. Konon karena Perang Jawa yang berlangsung di tahun 1825-1830 membuat keuangan Batavia kedodoran.

Pangeran Diponegoro dilahirkan pada 11 November 1785 yang merupakan anak sulung dari Sultan Hamengku Buwono II. Seharusnya tahta keraton jatuh padanya. Namun dia harus merelakannya tahta itu diteruskan pada adiknya yang menjadi Sultan Hamengku III. Ini karena lebih pada politik kotor Belanda yang ingin tetap menancapkan kukunya di tanah Jawa. Kemudian dia lengser keprabon dengan mendekatkan diri pada dunia spiritual.

Sosok yang dipercaya sebagai Ratu Adil ini ditangkap dengan jebakan licik. Untuk mengakhiri peperangan yang panjang, Belanda menawarkan perdamaian dengan pahlawan nasional ini. Dipilihlah Magelang untuk titik pertemuan. Namun bukannya mengadakan perdamaian Belanda kemudian ditangkap, penggambaran situasi itu dituangkan oleh Raden Saleh dan Nicolaas Pieneman dalam lukisannya. Nama Diponegoro diabadikan menjadi jalan utama di berbagai kota di Indonesia. (dea)

Baca Juga:

Cap Negatif Penari Ronggeng dari Kolonialis

#Merawat Ingat #Pahlawan Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Rumah kecil Slamet Riyadi terakhir direhab tahun 1937.
Frengky Aruan - Senin, 18 Agustus 2025
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Sosok aktivis 98 ini menyampaikan bahwa batas waktu pengusulan dari daerah akan berakhir pada akhir Mei
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Berita
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Nama Marsinah kembali menggema di tengah perayaan Hari Buruh 2025 yang digelar megah di kawasan Monas, Kamis (1/5/2025).
ImanK - Kamis, 01 Mei 2025
Hari Buruh 2025: Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Intip Profilnya
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Sang putri, Titiek Soeharto, merespons soal usulan tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 22 April 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar
Bagikan