PTM Digelar, Bus Sekolah Kembali Antar Jemput Pelajar DKI


Pelajar di Bus Sekolah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali mengoperasikan armada bus untuk antar dan jemput pelajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Kepala UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ali Murthadho, mengatakan, mengerahkan sebanyak 70 unit bus sekolah untuk melayani antar dan jemput pelajar.
Baca Juga:
Gibran Terbitkan Aturan Bolehkan PTM hingga Pembukaan Tempat Wisata
"Kita memberikan jaminan bus sekolah yang digunakan aman dari COVID-19," kata Ali Murthadho di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan, bus yang digunakan untuk antar dan jemput itu berbeda dengan bus untuk penanganan COVID-19. Tak hanya itu, sebelum digunakan bus sekolah yang layani antar dan jemput pelajar juga terlebih dahulu disemprot cairan disinfektan.
Ali mengatakan, telah memberikan pelatihan kepada pengemudi dan juga asisten pengemudi terkait penerapan protokol kesehatan dalam bus sekolah. Selain itu, kapasitas bus sekolah juga hanya 50 persen.
"Total ada 33 rute untuk pelajar yang menggunakan bus sekolah. Kita sudah membuat panduan di mana protokol kesehatan di dalam bus kita terapkan untuk pengemudi dan asisten pengemudi sudah kita latih," ujar Ali.
Pelajar yang akan menggunakan layanan antar dan jemput bus sekolah, tegas Ali, wajib menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak saat berada di dalam bus.
Selain itu, bilamana masker tidak sesuai yang digunakan atau rusak kita juga siapkan penggantinya pada saat dia di dalam bus.
"Kita juga melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi serta informasi dengan audio visual yang ada dalam bus terkait dengan COVID-19," katanya.

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah akan menghentikan kegiatan PTM secara terbatas di sekolah selama tiga hari apabila dalam pelaksanaannya ditemukan siswa terinfeksi COVID-19
Wiku mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik memiliki kesadaran dan kemauan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 nasional.
Wiku mengatakan, pembelajaran tatap muka terbatas sudah diselenggarakan di beberapa daerah di Indonesia yang sudah berada di level 1 sampai dengan 3, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Secara umum penyelenggaraan PTM terbatas sudah berjalan dengan baik dan ditemukan beberapa catatan terkait protokol kesehatan yang nantinya terus diperbaiki, baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan kasus COVID-19 maupun cakupan vaksinasi di satuan pendidikan," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Pemprov DKI Klaim Pelaksanaan PTM Terbatas Tak Temukan Kendala
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Sekolah Garuda Bisa Diakses Anak Dari Keluarga Miskin, Menengah dan Mampu, Syaratnya Berprestasi

BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
