PPP Ingin Rebut Kursi Seperti 2014


Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono membuka Musyawarah Kerja Cabang PPP se-DKI Jakarta. Minggu (25/9/2022). (Humas PPP)
MerahPutih.com - Hasil survei Charta Politika Indonesia dalam periode 6-13 September 2022, elektabilitas PPP menyentuh di angka 2,1 persen. Walaupun belum signifikan, kenaikan ini diklaim mulai terlihat usai PPP dipimpin oleh Mardiono.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menargetkan elektabilitas partainya terus naik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Juga:
Anies Salah Satu Capres yang Diusulkan Akar Rumput PPP
"Sekarang elektabilitas PPP sudah mulai merangkak naik. Saya berharap, tiga bulan ke depan usai melakukan konsolidasi nasional di tingkat wilayah dan cabang, mudah-mudahan survei kita naik lagi," kata Mardiono, usai membuka Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) PPP se-DKI Jakarta, di Jakarta, Minggu (25/9).
Ia mengatakan, kekompakan diharapkan menjadi modal sosial yang besar. Pihaknya memiliki target perolehan suara minimum untuk PPP sama seperti tahun 2014. Sehingga, perlu dilakukan konsolidasi ke seluruh Indonesia.
"Konsolidasi hari ini menggambarkan bahwa PPP kompak dan terbaik di tingkat nasional. Target di DKI Jakarta sendiri merebut kursi seperti di 2014, ada sebanyak 10 kursi. Hal itu akan diperjuangkan oleh kader kita semua,” ujar Mardiono pula.
Ketua Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar KH Embay Mulya Syarif mengaku optimistis PPP bisa menjadi lebih baik lewat kepemimpinan Muhammad Mardiono.
Ia mengaku telah mengenal Mardiono sejak lama, bersama-sama menjadi seorang pengusaha hingga aktivis Islam. Bahkan, saat Mardiono memimpin PPP Provinsi Banten dengan hasil luar biasa.
"Saya pun optimis saat DPP PPP dipimpinnya bisa terus membawa hal baik," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Suharso dan Plt Ketum Mardiono Empat Mata Bahas Nasib PPP di 2024
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi

Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR

Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

Puan: Parpol Bukan Sekadar Kendaraan Kekuasaan, tetapi Jembatan untuk Rakyat
