Poros Koalisi Prabowo Subianto Jadi Representasi Politik Jokowi


Ilustrasi - Presiden Jokowi mengundang Menhan Prabowo Subianto dan Menter BUMN Erick Thohir makan bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu sore, 16 Juli 2023. (Foto: Instagram @prabowo)
MerahPutih.com - Sebanyak tiga poros koalisi partai politik (parpol) sudah terbentuk menjelang Pilpres 2024. Poros partai pendukung calon presiden Prabowo Subianto menjadi kutub kekuatan politik yang kental nuansa cawe-cawe Presiden Joko Widodo.
Parpol pendukung Prabowo Subianto tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Di antaranya adalah Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar, yang mencapai sekitar 41,50 persen atau 265 kursi, berdasarkan jumlah suara hasil Pemilu 2019
Sementara itu, poros pendukung Ganjar Pranowo yang terdiri dari PDIP dan PPP hanya sebesar 23,85 persen atau 147 kursi. Sedangkan, kubu Anies Baswedan yang berisikan Partai NasDem, Demokrat dan PKS, sekira 25,03 persen.
Baca Juga:
PAN Ingin Penentuan Cawapres Tidak Timbulkan Konflik di Koalisi
“Dengan komposisi itu, maka jangan salahkan jika publik menerjemahkan poros Prabowo sebagai representasi politik pro-status quo pendukung pemerintahan Jokowi,” kata analis komunikasi politik Universitas Nasional (Unas) Selamet Ginting dalam keterangannya, Senin (28/8).
Ginting menilai, justru kubu pendukung capres Ganjar tidak merepresentasikan koalisi aspirasi Jokowi. Meskipun Gubernur Jawa Tengah tersebut diusung PDIP yang notabene partai pemenang Pemilu 2019.
“Sementara poros pendukung Ganjar justru tidak diasosiasikan seperti itu,” imbuhnya.
Menurut Ginting, sikap politik Jokowi yang menaruh perhatian lebih banyak ke Prabowo dibandingkan Ganjar menjadi penyebab KIR lebih dekat dengan campur tangan kepala negara.
Namun, di sisi lain Jokowi secara politis juga mendukung Ganjar demi mengamankan diri dan keluarganya setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
“Ibaratnya Jokowi menaruh telur di dua keranjang dengan komposisi dua pertiga untuk Prabowo dan sepertiga untuk Ganjar. Politik dua muka ini dibaca secara politik untuk mengamankan diri dan keluarganya kelak setelah Jokowi lengser dari kursi kepresidenan,” ujarnya.
Baca Juga:
PKS Tolak Rencana Sandiaga Rangkul Koalisi Perubahan
Lebih lanjut Ginting menuturkan, Jokowi menggunakan segala instumen politik untuk memenangkan Prabowo, termasuk mengerahkan relawannya agar mendukung mantan Danjen Kopassus tersebut.
“Di sisi lain, relawan garis keras pendukung Jokowi juga berbalik arah dari semula mendukung Ganjar, kini mendukung Prabowo," katanya.
"Bahkan, Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi diberikan tempat istimewa sebagai Menkominfo,” pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Tanggapi Duet Ganjar-Anies, Demokrat: Koalisi Perubahan Punya Jalan Sendiri
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Sebut Ibu Kota Politik di IKN tak Sesuai UU, Perlu Kejelasan Hukum

Prabowo Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Komisi I DPR: Kemerdekaan Palestina Harus Disuarakan

Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Ulangi Perjuangan Diplomasi Ayahnya

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka

Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI
