PM Netanyahu Ingatkan Hizbullah Tidak Ikut Berperang Lawan Israel
Kondisi di dalam Kapel St Philip di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist yang diserang Israel di Gaza, Rabu (18/10/2023). (ANTARA/Anadolu Agency/Mustafa Hassona/am)
MerahPutih.com - Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon, telah meningkat di tengah serangan yang dilancarkan pasukan Israel maupun Hizbullah.
Peningkatan itu sendiri terjadi di tengah gempuran dari udara yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.
Baca Juga:
Israel Hanya Bolehkan Warga Palestina Berusia Lebih dari 65 Tahun Masuk Al Aqsa
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam kelompok Lebanon, Hizbullah, untuk tidak ikut campur dalam perang yang sedang dilancarkan Israel terhadap kelompok Palestina, Hamas.
Netanyahu memperingatkan Hizbullah agar "tidak membuat kesalahan dalam hidupnya" dengan ikut berperang dengan Israel.
"Israel sedang menjalankan dua perang untuk menghentikan ancaman di utara dan untuk menumpas Hamas dari muka bumi ini di selatan," katanya.
Menurut kantornya, pernyataan itu dikeluarkan Netanyahu di hadapan para tentara ketika ia melakukan lawatan ke sebuah pangkalan angkatan darat Israel.
Netanyahu menegaskan, perang itu dilancarkan untuk mempertahankan keberadaan Israel. Pemerintahnya tidak mengetahui apakah Hizbullah berniat memasuki medan perang.
Ia mengatakan bahwa, jika Hizbullah berperang dengan Israel, kelompok itu berarti menginginkan konflik Juli 2006 antara Lebanon dan Israel terjadi lagi.
"Israel akan menghantam Hizbullah dengan kekuatan yang tidak terbayangkan," ujar Netanyahu.
Ia memperingatkan bahwa Lebanon akan binasa dan bahwa Israel siap dengan skenario apa pun. Pertempuran di perbatasan antara Israel dan Hizbullah sejauh ini merupakan yang paling banyak merenggut nyawa selama perang skala penuh pada 2006.
Pada perang 2006 itu, Hizbullah menghantam kota-kota besar Israel dengan tembakan roket hingga menyebabkan kerusakan parah.
Lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas selama perang tersebut dan sebagian besar wilayah di Lebanon selatan, yang merupakan benteng Hizbullah, juga rusak parah akibat serangan-serangan Israel.
Kepala Staf Israel Herzi Halevi mengatakan, pasukannya akan memasuki Gaza untuk melaksanakan misi operasional dengan tujuan melenyapkan anggota Hamas.
Lembaga Pelindungan untuk Anak Internasional-Palestina (DCIP) melansir, paling sedikit sudah 1.661 anak tewas akibat serangan Israel terhadap Kota Gaza sejak 7 Oktober.
Baca Juga:
Sekjen PBB Desak Israel dan Hamas Segera Gencatan Senjata
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Daftar 8 Negara Siap Tangkap PM Israel Benjamin Netanyahu, Terbaru Turkiye
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV-Presiden Abbas, Makna di Balik 10 Tahun Perjanjian Vatikan-Palestina
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina, Vatikan Tegaskan Dukung Solusi 2 Negara
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak