PKS Nilai Pemerintah Gagal Kendalikan Harga Pangan

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 30 Maret 2022
PKS Nilai Pemerintah Gagal Kendalikan Harga Pangan

Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Makassar memantau stok dam harga pangan di pasar.ANTARA/HO

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gejolak harga pangan yang berlarut-larut, bahkan terus naik mendekati bulan Ramadhan, makin menekan kemampuan daya beli masyarakat.

Kenaikan terjadi pada harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, kedelai, gula, tepung terigu, telur dan daging ayam, daging sapi, dan cabai.

Baca Juga:

3 Obat yang sudah Ditarik oleh Produsennya, Waspada!

Gejolak harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri merupakan persoalan yang selalu berulang setiap tahun, seharusnya bisa diantisipasi sejak dini.

Pemerintah dinilai gagal mengendalikan gejolak harga sejumlah komoditas pangan padahal sinyal kenaikan telah muncul sejak November 2021 lalu.

“Pemerintah jangan lagi menggunakan cara-cara biasa dalam mengendalikan gejolak harga pangan yang sudah berlarut-larut dalam beberapa bulan ini,” kata anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin AK kepada wartawan, Rabu (30/3).

Secara kelembagaan, kata Amin, pemerintah punya banyak lembaga yang mengatur pangan. Selain Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, ada Badan Pangan Nasional, Bulog, juga BUMN Pangan.

“Namun persoalan klasik seperti tata niaga, rantai pasokan, dan rantai distribusi sampai saat ini belum juga teratasi. Ini artinya urusan pangan tidak bisa lagi diatasi dengan cara biasa-biasa saja. Harus dituntaskan dari akar persoalannya,” ujarnya.

Amin juga meminta pemerintah untuk menunda kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen agar tidak semakin menekan daya beli masyarakat.

Di tengah belum pulihnya pendapatan masyarakat, terutama kelas menengah bawah, maka kenaikan PPN akan makin memberatkan.

Politikus Partai Dakwah ini juga menilai pemerintah tidak berdaya untuk dengan tegas mengatur para importir hingga pelaku usaha lainnya.

"Regulasinya lengkap, lembaganya juga banyak, maka yang dibutuhkan adalah kemauan politik dan sikap tegas untuk menegakkan regulasi yang ada," Amin.

Menurutnya, keterlambatan antisipasi dan ketidaktegasan menegakkan aturan terlihat jelas pada kasus lonjakan harga dan kelangkaan minyak goreng.

Berbagai instrumen aturan seperti kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) menjadi tidak efektif karena pemerintah kalah dari eksportir CPO.

Lebih lanjut Amin mengungkapkan, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.

Warga berbelanja kebutuhan pokok di salah satu gerai sembako di Jakarta, Rabu (23/3/2022). (Foto: ANTARA)
Caption

Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan lonjakan harga pangan adalah perubahan iklim dan perang Rusia-Ukraina.

Lonjakan harga kedelai misalnya, dipengaruhi oleh perubahan iklim yang menyebabkan produksi di sejumlah produsen utama seperti Brasil menurun tajam. Akibatnya, terjadi persaingan permintaan dari negara-negara konsumen besar seperti halnya Indonesia.

"Kedelai impor selama ini memenuhi 90% kebutuhan bahan baku tempe dan tahu," imbuhnya.

Perubahan iklim, kata Amin, juga mengakibatkan kekeringan panjang di Australia dan Selandia Baru, dua negara pemasok sapi terbesar untuk Indonesia.

Dia menyebut, penurunan produksi sapi di kedua negara tersebut berdampak pada kenaikan harga dan penurunan pasokan terhadap negara konsumen utama seperti Indonesia.

"Sedangkan perang Rusia-Ukraina berdampak besar pada kenaikan harga gandum yang merupakan bahan baku tepung terigu. Rusia dan Ukraina merupakan produsen utama gandum dunia," jelas dia.

Sedangkan faktor internal, lanjut Amin, terutama karena adanya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan.

Lonjakan permintaan telur, daging ayam, cabai, dan beberapa lini produksi pangan seperti telur dan daging ayam sangat tergantung pada pakan impor.

“Dengan melihat faktor-faktor penyebab gejolak harga tersebut, saya berharap pemerintah sudah punya roadmap pengendaliannya, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Hasil Pantauan Jokowi: Minyak Goreng Curah Dijual di Atas Rp 14.000 Per Liter

#Pemerintahan #PKS #Harga Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mengurangi biaya transportasi masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans
Indonesia
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Resmi jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago disambut peringatan soal demokrasi yang memburuk.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Indonesia
Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Beras, Minyak dan Cabai Makin Terjangkau
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.811 per kg turun dari sebelumnya Rp18.115 per kg
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Beras, Minyak dan Cabai Makin Terjangkau
Indonesia
Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
Daging ayam ras naik dari Rp38.050 menjadi Rp38.883 per kg
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 September 2025
Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
Indonesia
Harga Beras Turun, Penyaluran Beras SPHP Diklaim Telah Menurunkan Inflasi
Bulog juga menyalurkan SPHP melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Harga Beras Turun, Penyaluran Beras SPHP Diklaim Telah Menurunkan Inflasi
Indonesia
Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025
Sebanyak 800 ribu ton beras SPHP segera didistribusikan ke jaringan ritel modern untuk memperluas jangkauan dan mempercepat akses masyarakat kepada kebutuhan pokok tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Pemprov DKI meluncurkan Portal Satu Data Jakarta. Portal ini lengkap dengan ribuan data dari berbagai perangkat daerah.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Indonesia
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta semua pihak terkait agar secara serius dalam mengatasi permasalahan harga dan ketersediaan stok beras di pasaran agar terjangkau bagi konsumen.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan
Indonesia
Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan
Swasembada pangan rancangan program prioritas Kementerian Pertanian tahun 2026 di antaranya peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya, termasuk daging, telur dan susu sapi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan
Indonesia
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini dinilai sebagai titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen maupun produsen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Bagikan