Pertemuan Prabowo dan Jokowi Membuktikan Bahwa Dalam Politik Enggak Boleh 'Baper'

Presiden Jokowi menerima Prabowo Subianto di Istana Negara (Foto: Biro Pers Setpres)
Merahputih.com - Jubir Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Lexyndo Hakim mengapresiasi adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Pertemuan ini dianggap membawa kedamaian di Indonesia. Lexy mengatakan, pembangunan bangsa diharapkan makin maksimal mengingat adanya persatuan diantara dua tokoh besar yang berpengaruh. Hal ini diharap mampu berpengaruh di lapisan bawah.
Baca Juga:
AHY Jadi Waketum, Pendiri Demokrat Sebut SBY Langgar AD/ART Partai
"Dengan komando mereka, tentunya akan baik dan maju bersama-sama isi pembangunan," kata Lexy kepada Merahputih.com di Jakarta, Sabtu (12/10).
Lexy melanjutkan, pesan yang tersirat dari pertemuan dua tokoh bangsa itu adalah berpolitik dan berdemokrasi itu tidak boleh bawa perasaan atau baper.
"Mereka hanya berseteru dalam kontestasi demokrasi, mereka bukanlah musuh satu dan lainnya, musuh kita adalah kelompok tertentu yang telah terpapar radikalisme, dan kelompok yang membabi buta menyebarkan hoaks, provokatif yang meresahkan masyarakat," ungkap Lexy yang juga advokat muda ini.

Lexy menilai, perumpaan pertemuan Jokowi dengan Prabowo adalah dua kekuatan super yang telah mewakili ratusan juta penduduk Indonesia yang telah memilih mereka.
"Di sinilah kita harus pahami dengan akal sehat, bertemunya mereka untuk kebaikan bangsa menuju masa depan Indonesia yang cemerlang," jelas Lexy.
Ia berharap, dengan kelebihannya, Jokowi dan Prabowo akan sempurna untuk saling berkolaborasi demi keutuhan bangsa.
"Dua pemilik kekuatan super sudah bersatu di Republik. Kita harus realistis, bahwa harus bersama-sama melawan segala ancaman yang membuat disintegrasi bangsa, sebab Jokowi tak mungkin bekerja sendirian," jelas Lexy.
Ia meminta semua pihak kedepannya harus sebarkan optimisme dengan menunjukkan etos kerja terbaik dengan keunggulan masing-masing di sisi sumber daya manusianya.
Baca Juga:
"Saya ingat bahwa ada pesan Sukarno, untuk jangan malu dan takut berbuat kebaikan demi bangsa dan negara," jelas Lexy yang juga tokoh pemuda ini. Prabowo Subianto sendiri sudah memberikan sinyal bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi, Belum lagi Demokrat juga menunjukkan gelagat bisa ada di dalam pemerintah.
Apalagi Gerindra sudah mengajukan kosepnya ke Presiden Jokowi mengenai ketahanan pangan, energi, pengentasan kemiskinan dan permasalahan di bidang ekonomi. Bagaimana tanggapan partai koalisi jika Gerindra bergabung ke koalisi. Demokrat pun sama. Mengajukan 14 program prioritas kepada Presiden Jokowi untuk bisa menjadi bahan masukan. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Ulangi Perjuangan Diplomasi Ayahnya

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka

Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam Baru yang Gantikan Budi Gunawan di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam Djamari Chaniago, Erick Thohir Jadi Menpora
