Pentingnya Membenahi Diri Sebelum Menjadi Orangtua

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 28 April 2022
Pentingnya Membenahi Diri Sebelum Menjadi Orangtua

Menjadi orangtua membutuhkan ketenangan batin dan mental yang kuat. (Foto: Pixabay/skalekar1992)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BELUM pernah ada orang yang mengatakan bahwa menjadi orangtua itu mudah. Keputusan untuk melahirkan seorang anak di tengah keluarga adalah keputusan besar yang perlu dipertimbangkan secara matang. Apalagi di era modern seperti saat ini biaya hidup kian meningkat termasuk biaya memiliki seorang anak.

Dimulai dari biaya melahirkan, imunisasi, kebutuhan sehari-hari, hingga akhirnya sang anak mampu berdiri di kakinya sendiri untuk melanjutkan perjuangan hidup. Memiliki seorang anak adalah komitmen yang harus dipegang orangtua seumur hidupnya.

Baca juga:

Makan Enak Bebas Kolesterol saat Lebaran

Melansir dari womenshealthmag.com, sayangnya banyak pasangan yang siap menikah dan hidup selamanya dengan sang pujaan hati tetapi tidak siap menjadi orangtua. Berbagai faktor seperti trauma masa kecil, ketakutan terhadap masa depan, atau inner child yang belum sempat disembuhkan sebelum menikah bisa menyebabkan orangtua melakukan tindakan fatal kepada anak atau bahkan berujung perceraian.

Akhirnya kamu dan pasangan melahirkan kembali generasi dengan inner child yang terluka dan rasa trauma besar yang pasti sulit disembuhkan. Itu lah alasan mengapa penting sekali membenahi diri dan menyembuhkan trauma masa kecil sebelum akhirnya memutuskan memiliki buah hati.

1. Anak menjadi korban

Anak seringkali menjadi korban dari trauma orangtua yang belum sembuh. (Foto: Pixabay/Counselling)
Anak seringkali menjadi korban dari trauma orangtua yang belum sembuh. (Foto: Pixabay/Counselling)

Anak tidak pernah minta untuk dilahirkan. Kehadiran buah hati di tengah keluarga adalah hasil buah cinta dari kedua orangtua itu sendiri. Anak yang terlahir ke dunia bagaikan kertas putih kosong tanpa noda sedikit pun. Sudah menjadi tugas orangtua untuk menulis memori manis di dalam kertas putih kosong tersebut.

Tetapi jika kenyataannya kamu belum siap menjadi orangtua, anak akan menjadi korban keegoisan dan berujung trauma terhadap orangtuanya sendiri. Tak jarang orangtua yang memiliki luka inner child melampiaskan rasa sakit hatinya kepada anak sehingga sang anak harus menanggung beban yang sangat besar sejak usia belia.

2. Menyesal di kemudian hari

Berujung menyalahkan keadaan dan orang-orang sekitar. (Foto: Pixabay/whoismargot)
Berujung menyalahkan keadaan dan orang-orang sekitar. (Foto: Pixabay/whoismargot)

Belum sempat membenahi diri sebelum menikah bisa berujung fatal. Perlu kamu ketahui, menikah tak selamanya berjalan dengan indah setiap hari. Kamu dan pasangan akan menemukan berbagai kerikil kehidupan yang dapat menyayat hati. Sebelum memutuskan untuk menambah “tantangan” baru dalam hidup, sebaiknya sembuhkan terlebih dahulu luka-luka dalam hati yang masih tersisa.

Jangan sampai keputusan untuk menikah dan memiliki anak membuatmu menyesal hanya karena trauma lama yang belum sempat disembuhkan. Akibatnya kamu akan menyalahkan pasangan dan anak atas penderitaan yang kamu alami. Padahal penderitaan tersebut datang dari inner child yang belum sempat disembuhkan.

Baca juga:

Nostalgia Gelang Karet Keseimbangan

3. Kesempatan menciptakan keluarga ideal

Semua orang memiliki kesempatan untuk membangun keluarga harmonis. (Foto: Pixabay/chillla70)
Semua orang memiliki kesempatan untuk membangun keluarga harmonis. (Foto: Pixabay/chillla70)

Di tengah keterpurukan, percayalah bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk hidup bahagia dan membangun keluarga yang harmonis. Salah satu tujuan membenahi diri sebelum memiliki anak adalah agar kelak anak-anakmu memiliki keluarga ideal yang berbahagia setiap hari. Kamu dan pasangan tidak akan mampu menciptakan keluarga yang ideal jika salah satunya masih memiliki trauma.

4. Memengaruhi masa depan anak

Semua yang dilakukan oleh orangtua akan memengaruhi masa depan si kecil. (Foto: Pixabay/yohoprashant)
Semua yang dilakukan oleh orangtua akan memengaruhi masa depan si kecil. (Foto: Pixabay/yohoprashant)

Tumbuh di tengah keluarga yang berantakan dan menyebabkan inner child terluka parah pasti membuat dirimu memiliki keinginan untuk kelak bisa memberikan kehidupan yang jauh lebih baik kepada anak. Tetapi kamu perlu tahu bahwa semua hal baik yang telah direncanakan untuk sang buah hati tidak dapat terlaksana jika inner child yang ada di dalam dirimu masih terluka.

Sebelum memutuskan untuk memiliki anak, ada baiknya untuk sembuhkan terlebih dahulu inner child yang terluka agar kamu bisa memberikan yang terbaik untuk anak. (Mar)

Baca juga:

Melepas Rindu Mudik Lewat Sajian Hidangan

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan