Pentingnya Data Valid untuk Lawan COVID-19

Perlu data valid untuk mengatasi COVID-19 (Foto: Pexels/cottonbro)
PERLU kolaborasi yang lebih baik antara seluruh pihak untuk dapat mengatasi wabah COVID-19 secara lebih efektif. Faktor kurangnya data valid mengenai keadaan di lapangan seperti data kebutuhan alat kesehatan, data diagnosis pasien, menyebabkan seluruh pihak mengalami kesulitan dalam memberikan solusi yang tepat sasaran.
Menyikapi hal ini, Founder startup kesehatan ProSehat, dr. Gregorius Bimantoro bersama para praktisi teknologi kesehatan berinisiatif membuat platform gerakan stopcov.id. Platform ini merupakan ruang temu tenaga, manajemen fasilitas, dan penyedia alat kesehatan untuk mengusahakan ketersediaan logistik kesehatan, data diagnosis pasien, dan data terkait lainnya.
Baca juga:
Rilis yang diterima merahputih.com memberitakan selain mengumpulkan data valid seputar COVID-19, platfrom ini juga melakukan verifikasi dan analisa data. Hal ini dilakukan guna memberikan data dan analisis yang akurat bagi pengendalian COVID-19 di Indonesia.

Selain itu, ketumpangtindihan data turut disiasati dengan merangkul komunitas. Siasat lainnya ialah dengan menghubungkan para pengembang dan penyedia aplikasi untuk integrasi data serta kolaborasi. "Semua data kami kumpulkan menjadi satu wadah di stopcov.id, dengan harapan pencari informasi dapat dengan cepat mempelajari dan memilih aplikasi yang tepat sesuai kebutuhannya," ujar dr. Gregorius Bimantoro.
Beberapa inisiatif lain yang dilakukan gerakan stopcov.id adalah menyuplai pasokan APD dan alat kesehatan lain kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di seluruh Indonesia. stopcov.id juga melakukan integrasi data pasien COVID-19 melalui platform Electronic Medical Record (EMR) antar fasilitas kesehatan.
Baca juga:
Ketika Para Relawan Menyalurkan Bantuan di Tengah Pandemi Corona
Integrasi data pasien melalui EMR bertujuan mempercepat layanan kesehatan terkait COVID-19. Dengan ketersediaan data yang ada, stakeholder juga dapat menggunakan data tersebut untuk penentuan keputusan atau kebijakan.

"Kami juga mengundang penyedia cloud infrastructure dan hosting, serta pihak lain yang tertarik bekerjasama untuk mengembangkan platform stopcov.id," tukas Andry Haryanto, Koordinator Inisiatif Kolaborasi Komunitas stopcov.id.
Selain ProSehat, startup UMG Idealab lainnya yang turut mendukung gerakan stopcov.id adalah Perawatku.id dan Widya Analytic. Selain itu, gerakan ini juga didukung oleh Asosiasi Healthtech.id, Medigo, SiCepat Express, ZiCare, dan beberapa perusahaan lain. (ikh)
Baca juga:
Cegah Hoaks, Instagram akan Hapus Akun Tidak Resmi yang Sebarkan Konten COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
