Kolaborasi Antar UMKM untuk Bangkitkan Perekonomian Depok
Indira, pemilik Kedai Nasi Kuning Asik 46. (Foto Instagram @mamin_lekker.id)
BERBISNIS di tengah pandemi COVID-19 menjadi salah satu cara yang dipilih banyak orang untuk menyambung hidup. Baik bagi yang baru membuka maupun yang sudah terjun lebih lama, semua pelaku bisnis memang sedang berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan bisnisnya di tengah krisis kesehatan dan ekonomi saat ini.
Keresahan yang dimiliki oleh para pelaku UMKM ini menggerakkan hati Indira Mulyawan, owner dari Kedai Nasi Kuning Asik 46. Memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang advertising, Indira berinisiatif untuk membuat kolaborasi dengan para pelaku UMKM untuk membangkitkan usaha mereka.
Baca juga:
Warganet Satu Indonesia Kena Tipu! Inilah Gimmick Advertising Paling Kreatif di Indonesia
"Kami biasa berkolaborasi dalam konten kreatif untuk membangun brand bersama teman-teman, salah satunya adalah pembuatan profil singkat usaha," ungkap Indira kepada MerahPutih.com.
Contoh profil usaha singkat yang dibuat oleh Indira dan tim nantinya akan diunggah di akun Instagram @mamin_lekker.id.
"Kami banyak melakukan pembuatan konten kreatif, salah satunya optimasi sosial media," jelas Indira. Ia juga mengatakan bahwa teman-teman bisa saling like, komentar, dan membagikan usaha masing-masing.
Jika ingin dipromosikan oleh @mamin_lekker.id pun caranya mudah. Kamu bisa mengirimkan foto atau produknya untuk difoto.
Untuk wilayah kisaran Depok, Indira dan tim bersedia untuk mendatangi lokasi, mencicipi, serta membuat profil usaha singkat, kemudian diunggah di media sosial.
"Syaratnya biasanya hanya menyediakan waktu dan produknya untuk kita shoot sementara masih sebatas kota Depok," ungkapnya.
Baca juga:
3 Cara Positif Hadapi Sikap Teman yang Suka Minta Harga Diskon
Sampai saat ini, sudah ada puluhan pelaku UMKM yang berkolaborasi dengan Indira. Dalam postingan video, sudah ada sekitar 20 kolaborasi yang telah diunggah. Ia mengatakan masih ada beberapa review makanan serta profil usaha singkat dalam bentuk video yang belum tayang atau belum diunggah.
"Saya menerapkan pengalaman menangani beberapa brand nasional seperti bagaimana menyampaikan pesan supaya produk atau brand kita dikenal khalayak luas. Tidak hanya untuk dikenal saja, tetapi juga menarik orang untuk membeli tanpa harus hard selling," jelasnya.
Kolaborasi sesama teman UMKM baginya sangatlah penting, apalagi mengingat usaha tersebut masih mikro, sehingga belum sanggup untuk membayar konsultan advertising. "Jadi kolaborasi bisa menjadi kekuatan bersama," ungkap Indira.
Sampai saat ini mamin_lekker.id masih menerima kolaborasi-kolaborasi dari para pelaku UMKM. Tentunya dengan perjanjian yang dibicarakan terlebih dulu. (shn)
Baca juga:
Jual Masker untuk Bantu Sesama, Jadi Kiat 'Bertahan' di Tengah Pandemi
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Pemerintah Ingatkan E-Commerce Patuhi Regulasi Thrifting, Shopee Blokir Lebih Dari Satu Juta Keyword
Pemerintah Bakal Rebranding Tempat Jualan Pakaian Bekas, Jadi Pusat Brand Lokal
Pemerintah Larang Praktik Thrifting di e-Commerce, Ancam Langsung Tutup Toko
Presiden Perintahkan Menteri UMKM Siapkan Produk Substitusi Bagi Pelaku Usaha Thrifting
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Menilik Aksi Kampung Tiktokers Kampanyekan Jersey Produk Lokal Buatan UMKM
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta
Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal