Pengungsi Banjir di Jakpus Bakal Jalani Tes COVID-19 Sebelum Masuk Pengungsian

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 25 November 2020
Pengungsi Banjir di Jakpus Bakal Jalani Tes COVID-19 Sebelum Masuk Pengungsian

Ilustrasi tes usap massal. (ANTARA/HO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Ppengungsi yang akan menempati lokasi pengungsian akan menjalani rapid dan swab tes COVID-19. Ini dilakukan sebelum memasuki area pengungsian.

Rapid dan swab tes ini dilakukan guna mencegah penularan COVID-19 di kluster pengungsian. Tes ini juga merupakan protokol normal yang dilakukan di semua pengungsian.

“Setiap wilayah kecamatan melakukannya, ini sudah protokol tetap,” ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat (Jakpus), Erizon di GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).

Baca Juga

KPK Pastikan Kawal Program Subsidi Gaji Pekerja Selama Pandemi COVID-19

Terkait ketersediaan alat dan tenaga medis untuk rapid maupun swab tes sudah tercukupi. Untuk tenaga medis yang tetap dilokasi pengungsian, ada satu dokter, satu perawat, satu sopir dan satu petugas sanitarian. "Serta satu ambulan medis untuk kebutuhan evakuasi,” paparnya.

Untuk hasil rapid maupun swab tes jika pengungsi terbukti positif maka akan dirujuk ke rumah sakit. Ia masih belum menentukan kemana pengungsi positif COVID-19 dibawa.

Pengungsi yang terjangkit bisa dirujuk ke RS terdekat sesuai urgensinya, atau di rumah sakit khusus penanganan COVID-19. “Pertimbangannya banyak, kita akan liat situasinya dahulu,” tandasnya.

Sejumlah ASN mengikuti tes usap tenggorokan (swab) untuk mengetahui ada tidaknya virus Corona. (ANTARA) Akhmad Nazaruddin Lathif)
Sejumlah ASN mengikuti tes usap tenggorokan (swab) untuk mengetahui ada tidaknya virus Corona. (ANTARA) Akhmad Nazaruddin Lathif)

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Bayu Meghantara, menyebut, ada beberapa poin yang menjadi perhatiannya mulai dari lokasi pengungsian, jalur evakuasi, dan dapur umum. “Kita antisipasi situasi terburuknya, supaya warga tahu tempat pengungsiannya di mana," kata Bayu.

Selain itu, Bayu juga mengantisipasi penularan virus corona di pengungsian. Yakni dengan menyiagakan petugas kesehatan dan melakukan rapid tes pada para pengungsi. “Jadi nanti sebelum memasuki area pengungsian mereka akan di rapid tes dan swab,” paparnya.

Baca Juga

KPK Pastikan Kawal Program Subsidi Gaji Pekerja Selama Pandemi COVID-19

Ia juga mengimbau pada warga untuk tetap menjaga kesehatan di musim peralihan ini. Dan turut mensosialisasikan persiapan penanganan banjir agar masyarakat memahami apa yang harus dilakukan saat banjir terjadi.

“Mudah-mudahan semuanya aman, kebutuhan logistik saat banjir pun sudah disiapkan Sudin Sosial Jakpus,” tandas Bayu. (Knu)

#COVID-19 #Kasus Covid #Banjir #Ancaman Banjir #Pengungsi Banjir
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Banjir Jakarta kini mulai surut pada Selasa (16/9). Hanya dua RT yang masih terendam banjir. Hujan deras sejak siang hari menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu berstatus waspada atau siaga 3.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Indonesia
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Pemerintah Daerah menginformasikan, jika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Bagikan