Pengungsi Banjir di Jakpus Bakal Jalani Tes COVID-19 Sebelum Masuk Pengungsian

Ilustrasi tes usap massal. (ANTARA/HO)
Merahputih.com - Ppengungsi yang akan menempati lokasi pengungsian akan menjalani rapid dan swab tes COVID-19. Ini dilakukan sebelum memasuki area pengungsian.
Rapid dan swab tes ini dilakukan guna mencegah penularan COVID-19 di kluster pengungsian. Tes ini juga merupakan protokol normal yang dilakukan di semua pengungsian.
“Setiap wilayah kecamatan melakukannya, ini sudah protokol tetap,” ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat (Jakpus), Erizon di GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).
Baca Juga
KPK Pastikan Kawal Program Subsidi Gaji Pekerja Selama Pandemi COVID-19
Terkait ketersediaan alat dan tenaga medis untuk rapid maupun swab tes sudah tercukupi. Untuk tenaga medis yang tetap dilokasi pengungsian, ada satu dokter, satu perawat, satu sopir dan satu petugas sanitarian. "Serta satu ambulan medis untuk kebutuhan evakuasi,” paparnya.
Untuk hasil rapid maupun swab tes jika pengungsi terbukti positif maka akan dirujuk ke rumah sakit. Ia masih belum menentukan kemana pengungsi positif COVID-19 dibawa.
Pengungsi yang terjangkit bisa dirujuk ke RS terdekat sesuai urgensinya, atau di rumah sakit khusus penanganan COVID-19. “Pertimbangannya banyak, kita akan liat situasinya dahulu,” tandasnya.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Bayu Meghantara, menyebut, ada beberapa poin yang menjadi perhatiannya mulai dari lokasi pengungsian, jalur evakuasi, dan dapur umum. “Kita antisipasi situasi terburuknya, supaya warga tahu tempat pengungsiannya di mana," kata Bayu.
Selain itu, Bayu juga mengantisipasi penularan virus corona di pengungsian. Yakni dengan menyiagakan petugas kesehatan dan melakukan rapid tes pada para pengungsi. “Jadi nanti sebelum memasuki area pengungsian mereka akan di rapid tes dan swab,” paparnya.
Baca Juga
KPK Pastikan Kawal Program Subsidi Gaji Pekerja Selama Pandemi COVID-19
Ia juga mengimbau pada warga untuk tetap menjaga kesehatan di musim peralihan ini. Dan turut mensosialisasikan persiapan penanganan banjir agar masyarakat memahami apa yang harus dilakukan saat banjir terjadi.
“Mudah-mudahan semuanya aman, kebutuhan logistik saat banjir pun sudah disiapkan Sudin Sosial Jakpus,” tandas Bayu. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
