Headline

Pengamat Politik Kritik Langkah Airlangga Ikut Pertemuan dengan Surya Paloh

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 27 Juli 2019
Pengamat Politik Kritik Langkah Airlangga Ikut Pertemuan dengan Surya Paloh

Direktur Lembaga Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Langkah Airlangga Hartarto membawa Golkar dalam pertemuan empat ketua umum partai politik di Kantor DPP Nasdem menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago justru dapat menurunkan daya tawar Golkar dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau itu pertemuan biasa tidak ada masalah. Namun, kalau pertemuan itu bicara soal bargaining, maka posisi tawar Airlangga bersama Golkar hilang," ujar Pangi dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7).

Baca Juga: Jatah Menteri dari Golkar akan Dikurangi, PSI dan Demokrat Dapat Satu

Pernyataan Pangi itu terkait pertemuan empat ketua umum partai yakni Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di DPP Nasdem belum lama ini.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono (kanan) Foto: ANTARA

Lebih lanjut Pangi mengatakan pertemuan yang hanya dihadiri empat ketum parpol pengusung Jokowi itu bisa ditafsirkan macam-macam. Terlebih, kata dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ataupun utusannya tidak hadir di sana.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu memandang alasan Megawati yang tidak dapat hadir karena sedang di luar Jakarta atau sibuk mempersiapkan Kongres PDIP, tidak masuk akal.

Dalam analisa Pangi, PDIP sejauh ini masih searah dengan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi Gerindra yakni sangat terbuka menerima Gerindra untuk masuk barisan koalisi pendukung pemerintahan.

Baca Juga: Golkar Minta Tambah Jatah Kursi Menteri

Dari hal tersebut, Pangi sebagaimana dilansir Antara menganalisa bahwa pertemuan empat ketum partai sebagai bentuk manuver politik untuk menolak bergabungnya Gerindra dalam koalisi.

Dia mengatakan sejatinya dari keempat partai itu, Golkar memiliki daya tawar besar dalam kabinet ke depan. Dengan keikutsertaan Golkar dalam pertemuan empat ketum parpol tersebut, Pangi menilai posisi tawar Golkar bisa menjadi turun.(*)

Baca Juga: Mulai Digoyang, Pengamat Nilai Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Golkar Kurang Mengakar

#Pengamat Politik #Airlangga Hartarto #Partai Golkar #Surya Paloh
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Lonjakan inflasi saat ini menunjukkan masyarakat mulai beralih ke investasi emas setelah diluncurkannya bullion bank pada Februari 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Indonesia
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Perintah Presiden ditindaklanjuti dengan rakortas menteri dan tujuannya adalah untuk mengoordinasi dan mengonsolidasikan, menyelaraskan program strategis pemerinta
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Berita Foto
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia didampingi Sekjen Partai Golkar M Sarmudji dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar menyerahkan secara simbolis 610 ribu paket sembako di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Setiap bangsa besar menghargai para pendirinya, pemimpinnya
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Bagikan