Pengamat Nilai Sindiran Megawati Bentuk Kritik ke Lawan Politik

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan dalam pemberian rekomendasi Cakada PDIP di Pilkada Serentak 2020 (Foto: Tim Media PDIP)
Merahputih.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir pihak yang seakan memaksakam anaknya sendiri maju ke Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik Wempy Hadir menduga, sindiran Megawati Soekarnoputri bisa dibaca sebagai bentuk kritik kepada lawan politik atau siapa saja yang hendak mendorong orang dekat. Atau bahkan anak dalam level politik yang tertinggi dengan tanpa mempertimbangkan dengan matang.
Baca Juga:
Hasto Sebut Tren Elektabilitas Gibran dan Bobby Terus Meningkat
"Akan sangat berbahaya bila mendorong orang tertentu untuk merebut kekuasaan tertinggi dengan mengabaikan prasyarat tadi," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (21/2).
Ucapan itu diutarakan Mega sebagai bentuk keprihatinan atas realitas politik saat ini. "Orang tidak lagi mempertimbagkan berapa lama orang tersebut mengabdi atau berpartai, lalu kemudian memegang jabatan penting dalam partai lalu masuk dalam pertarungan pilpres," jelas dia.
Wempy berujar, butuh kematangan secara politik melalui pengalaman yang ditempa selama menjadi pengurus partai.
"Ambil contoh Ibu Mega. Dia cukup lama berpartai. Ketika dia diberikan kekuasaan maka dengan muda dia menjalankan kekuasaan. Bahkan sebagai ketua umum partai terbesar saat ini, dia masih dikehendaki oleh seluruh pengurus partai baik dari pusat maupun daerah," jelas Wempy yang juga Direktur Indo Polling Network ini.

Wempy meyakini, bahwa menjadi seorang pemimpin butuh jam terbang atau pengalaman. "Jika tidak melalui proses matang, bisa jadi gampang sekali terjadi turbulensi ketika memegang kekuasaan," tutup Wempy.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel karena ada partai yang memaksakan anggota keluarganya mengikuti Pemilihan Umum 2024.
“Berhentilah, kalau kalian punya anak, anaknya itu enggak bisa, jangan dipaksa-paksa. Jengkel loh saya. Lah iya loh, ngapain sih kayak enggak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga loh. Gimana yo,” kata Megawati saat memberikan pengarahan kepada calon kepala daerah peserta Pilkada 2020 di DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 19 Februari lalu.
Baca Juga:
Tunggu Rekomendasi Turun, Gibran Kirim Foto-Foto Blusukan ke Hasto dan Puan
Megawati mengatakan, pada 2024, perpolitikan Indonesia akan berubah dan terjadi regenerasi. Sebab, sosok seperti dirinya sudah mulai pudar. Sehingga harus anak-anak muda yang didorong. Nyatanya, kata dia, masih ada yang mendorong anggota keluarga, seperti anak, istri, hingga ponakan untuk menjadi calon pemimpin.
Menurut Megawati, ia juga tidak pernah memaksa anak-anaknya mengikuti jejaknya. “Saya hanya ke anak saya, ‘Kamu jadilah sesuai dengan apa yang kamu jalankan’. Ada orang yang ngomong Mbak Puan jadi Ketua DPR itu saya yang angkat-angkat. Mana mungkin. Memang suaranya gede. Enggak ada yang bisa nahan. Begitu. Mabok saya dengarnya,” kata dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP

Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
