Pembangunan Sumur Resapan Tuai Kritik, Begini Respon Wagub DKI


Sumur resapan di wilayah Jakarta Pusat. Foto: SDA Jakpus
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta menegaskan jika pembuatan sumur resapan atau drainase vertikal untuk mengatasi banjir tidak menggangu bangunan lainnya di sekitar.
"Apalagi merusak konstruksi dan diperhitungkan daya dukung tanahnya," ujar Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (4/3) malam
Baca Juga
Pemprov DKI Baru Buat 3.964 Sumur Resapan dari Target 1,8 Juta
Orang nomor dua di Jakarta ini menjelaskan, sumur resapan yang dibangun di DKI bisa dipastikan telah melalui pengujian teknis yang baik. Di tahun 2021 ini, Pemprov DKI menargetkan membangun sekitar 3.876 sumur resapan dengan melibatkan sejumlah perusahaan melalui sistem e-katalog.
Di tahun 2022, menargetkan dapat membangun lebih dari satu juta sumur resapan. Sementara hingga akhir 2021, baru terdapat 2.974 sumur resapan yang telah dibangun
"Sumur resapan sudah diatur secara teknis oleh ahlinya, ada pakarnya, sudah diperhitungkan," papar dia.

Ia pun mempersilahkan masyarakat untuk memberi masukan soal tata letak sumur resapan, seiring dengan ramainya persoalan pembangunan sumur resapan yang dibangun Pemda DKI di dekat tiang jalan layang ibu kota.
"Silahkan teman-teman memberikan saran mengkritik juga boleh. Kami sangat terbuka masukan kritik saran yang penting konstruktif, untuk mencari solusi bersama bagi Jakarta termasuk masalah banjir," ungkap dia.
Seperti diketahui, beredar di media sosial sebuah foto sumur resapan yang dibangun Pemda DKI di dekat tiang jalan layang.
Unggahan itu mengundang banyak komentar dan kritik dari warganet karena letaknya yang terlalu dekat dengan tiang jalan yang dinilai dapat membahayakan kekuatan infrastruktur jalan.
Menyikapi hak itu, Ketua Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta menuturkan, sumur resapan yang dibangun di dekat tiang jalan jelas akan berpengaruh terhadap ketahanan lateral struktur beton ke samping.
"Jadi tiang itu kan, selain meneruskan gaya ke lapisan yang lebih dalam, pada saat ada gempa dia harus menahan gaya yang lateral ke samping. Ketahanan lateralnya itu dipengaruhi oleh tanah di sekelilingnya," papar Davy. (Asp)
Baca Juga
Siapkan Anggaran Rp400 Miliar, Pemprov DKI Targetkan 300 Ribu Sumur Resapan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bukan Korea, Ini WNA yang Paling Sering Menikahi Perempuan Indonesia

Bapemperda DKI Bergerak Cepat, Gandeng Perguruan Tinggi Demi Selesaikan 15 Raperda Kekhususan Jakarta Tepat Waktu

Total 30 UMKM Isi Blok M Hub Rubanah atau Basement 1, Secara Bertahap Mulai Buka Oktober 2025

Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
