Pelaku Kericuhan di Bawaslu Bukan Pendukung Prabowo-Sandi

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 22 Mei 2019
Pelaku Kericuhan di Bawaslu Bukan Pendukung Prabowo-Sandi

Petugas mengamankan seseorang yang diduga provokator saat petugas membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta menilai aksi kerusuhan di Bawaslu dan Tanah Abang bukan berasal dari kelompok pendemo yang menutut dugaan kecurangan dalam pemilu. Terutama pendukung Prabowo-Sandi.

Stanislaus mengatakan, ada provokasi untuk melakukan kekerasan pasca demo yang bubar pada pukul 21.00.

Pengamat intelijen Stanislaus Riyanta

"Nampak ada provokasi dan diprediksi yang memprediksi dari luar untuk merusak dari luar. Narasi teriakan yang dibangun berbeda, yaitu kebencian terhadap polisi dan melawan polisi. Beda dengan niay demo KPU dan hasil Pemilu," kata Stanislaus kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (22/5).

Ia menambahkan, bisa juga, pelaku merupakan kelompok radikal yang ingin mengacaukan suasana.

"Ini adalah kelompok pengacau yang motifnya bisa diketahui kalau dia sudah tertangkap. Kan kelompok radikal tak ada pilohan pengacau, bisa juga orang yang sakit hati dengan hasil pemilu untuk mengacaukan masalah," imbuh dia.

Saat disinggung soal kemungkinan adanya motif materi dalam aksi ini, Stanislaus menampiknya.

"Ada banyak kemungkinan, mereka hanya ingin mengacau. Ada dua kemungkinan faktor ideologi ingin menunjukkan kepada pemerintah," jelas Mahasiswa Program Doktoral Universitas Indonesia ini.

Petugas mengamankan seseorang yang diduga provokator saat petugas membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Petugas mengamankan seseorang yang diduga provokator saat petugas membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (22/5/2019) dini hari. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

Stanislaus yakin, aksi-aksi ini tak akan berujung lama.

"Harapannya semalam antiklimas.Mudah mudahan ini yang terkahir. Ada batas kekuatan masyarakat melakukan sesatu, saya kira jika hari ini kalau ada demo, paling besok selesai," jelas dia.

"Masyarakat tak perlu panik dan jangan terprovokasi, biasa aja. Karena ini massa kecil saja," pungkas Stanislaus. (Knu)

#Kerusuhan Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Menteri Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa total kerugian akibat aksi massa di sejumlah wilayah di Indonesia mencapai hampir Rp 900 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Komisi V DPR Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
ART Ahmad Sahroni dikabarkan luka parah akibat dikeroyok massa saat penjarahan. Apakah informasi tersebut bisa dibenarkan?
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: ART Ahmad Sahroni Luka Parah akibat Dikeroyok saat Penjarahan
Indonesia
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
TNI menjaga kawasan objek vital di Solo hingga Jumat (5/9). Hal itu dilakukan demi memastikan situasi tetap aman pasca demo rusuh.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
Indonesia
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Sri Mulyani kembali buka suara usai rumahnya dijarah. Ia mengatakan, bahwa rasa aman, kepastian hukum, hingga perikemanusiaan sudah hilang.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Ungkapan Mendalam Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Hilangnya Rasa Aman, Kepastian Hukum, dan Perikemanusiaan
Bagikan