PDIP Gencar Dekati Golkar dan PKB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada Rakerda DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat di Padang, Selasa (4/7/2023). ANTARA/HO-PDIP
MerahPutih.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan secara aktif kepada Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Kami terus melakukan pendekatan-pendekatan secara aktif dengan Golkar dengan PKB, semua punya suatu kesamaan terhadap desain masa depan di dalam membangun kemajuan," ujar Hasto kepada media di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.
Baca Juga:
PDIP: Presiden Jokowi Telah Beri Arahan dan Masukan untuk Pemenangan Ganjar
Hasto menjelaskan bahwa PDI Perjuangan memiliki hubungan yang cukup baik dengan PKB dan Golkar. Bahkan, pada puncak peringatan Bulan Bung Karno terjadi pertemuan yang akrab antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta perwakilan dari PKB.
"Semuanya menyatakan kerja sama itu indah dengan aspek-aspek historis dan juga bagaimana kerja sama untuk mempercepat kemajuan sebagai kelanjutan kepemimpinan Pak Jokowi," kata Hasto.
Ia memaparkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan suatu dasar-dasar kemajuan yang luar biasa.
"Konektografinya, kemanfaatan bonus demografi, membangun SDM kita. Hubungan internasional kita juga makin disegani, dan itu enggak boleh dirusak oleh mereka yang mengambil suatu kebijakan yang tersendiri," ujar Hasto.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa ada partai politik (parpol) lain yang akan mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Ya, ada 'kan warna hijau sudah ada. Nanti akan makin hijau, itu juga nanti diharapkan bisa bergabung," ujar Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (9/6).
Baca Juga:
Pertemuan PDIP dan PKB sebagai Manuver Cak Imin untuk Jadi Cawapres Ganjar
Ia menambahkan bahwa partainya terus menjalin komunikasi intensif dengan partai politik lain untuk menghadapi Pemilu 2024. Adapun PDI Perjuangan intensif berkomunikasi dengan Golkar dan PKB.
"Kami intens berdialog dengan Partai Golkar dan PKB, bahkan Cak Imin 'kan juga digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kami intens melakukan komunikasi politik dan dua periode kami juga bekerja sama," kata dia.
Sesuai dengan tahapan, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (*)
Baca Juga:
PDIP Angkat Suara Soal Eksepsi Jhonny Plate Singgung Arahan Jokowi
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial